Kejaksaan Jerman: Pelaku Serangan Kereta adalah Muslim Ekstremis

Kereta ICE berhenti di stasiun di Seubersdorf, Jerman selatan, Sabtu, 6 November 2021. (Vifogra/dpa via AP)

Kantor Kejaksaan Munich, Jerman, mengatakan, Senin (21/3), mereka sekarang yakin bahwa tersangka dalam serangan pisau di sebuah kereta api pada November lalu merupakan Muslim ekstremis. Serangan itu menyebabkan empat orang terluka serius.

Serangan tersebut terjadi dalam kereta berkecepatan tinggi ICE yang sedang melakukan perjalanan dari Passau, di perbatasan Austria, ke Hamburg pada 6 November.

Pihak berwenang mengatakan bahwa pria itu menyerang para korbannya secara acak dan menunjukkan tanda-tanda penyakit mental. Mereka pada awalnya bahkan mengatakan ada tidak ada indikasi langsung bahwa tindakan itu merupakan aksi terorisme.

Beberapa pekan kemudian, Kantor Kejaksaan Munich, mengeluarkan pernyataan yang berbeda. Mereka mengatakan mereka tidak lagi mengesampingkan motif ekstremisme.

BACA JUGA: Jaksa: Serangan Pisau di Kereta Api Jerman Kemungkinan Bermotif Islamis  

Pada Senin (21/3), mereka mengatakan bahwa hasil penyelidikan telah menunjukkan “indikasi berat'' bahwa tindakan tersangka didasarkan pada dukungan untuk ideologi kelompok ISIS, meskipun sejauh ini tidak ada bukti bahwa ia terlibat atau dikendalikan oleh kelompok tersebut.

Seorang ahli telah menyimpulkan bahwa pria itu dapat dimintai pertanggungjawaban pidana atas tindakannya. Kejaksaan federal, yang menangani kasus terorisme dan keamanan nasional di Jerman, kini telah mengambil alih penyelidikan tersebut.

Polisi mengatakan bahwa tersangka, seorang warga negara Suriah, datang ke Jerman pada 2014 dan diberikan suaka pada 2016. Ia telah tinggal di Passau sejak itu. [ab/uh]