Sejumlah periset Israel, Rabu (1/5), melaporkan serangan-serangan yang diwarnai kekerasan terhadap orang-orang Yahudi meningkat secara signifikan sepanjang tahun 2018. Mereka juga mengatakan, tahun lalu juga tercatat sebagai tahun yang paling banyak menewaskan orang Yahudi akibat tindakan-tindakan anti-Yahudi.
Para periset Universitas Tel Aviv tersebut mengatakan, meningkatnya aksi kekerasan ini semakin membangkitkan perasaan terancam bahaya di kalangan komunits-komunitas Yahudi di berbagai penjuru dunia.
Diakhiri oleh penembakan yang menewaskan 11 orang di sinagoga "Three of Life" di Pittsburgh pada 27 Oktober, serangan-serangan yang menarget Yahudi meningkat 13 persen pada 2018, kata mereka. Mereka mencatat hampir 400 kasus kekerasan terhadap Yahudi terjadi di berbagai penjuru dunia sepanjang tahun lalu, dengan lebih dari seperempat kasus besar di antaranya berlangsung di AS.
Peningkatan paling dramatis terjadi di Eropa barat, di mana orang-orang Yahudi menghadapi bahaya dan ancaman lebih besar. Di Jerman, contohnya, terjadi peningkatan 70 persen kekerasan anti-Yahudi.
Pusat Studi Yahudi Eropa Kontemporer setiap tahun merilis laporan menjelang Hari Peringatan Holokos Israel, yang tahun ini dimulai Rabu (1/5) pada saat matahari terbenam. Laporan tahun ini diterbitkan hanya beberapa hari setelah penembakan fatal terhadap sebuah sinagoga di California, AS, Sabtu lalu, yang menewaskan seorang perempuan dan melukai tiga lainnya, termasuk seorang rabi. [ab]