Beberapa di antara milisi itu mengaku mereka adalah tentara Ukraina yang membelot ke kelompok pro-Rusia yang menguasai beberapa gedung pemerintah di kota itu.
Panser-panser berbendera Rusia dengan pria-pria bersenjata berada di atasnya dan berbendera memasuki kota Sloviansk, Ukraina, yang terletak dekat perbatasan Rusia, Rabu.
Beberapa di antara mereka mengaku sebagai tentara Ukraina yang membelot ke kelompok pro-Rusia yang menguasai beberapa gedung pemerintah di kota itu.
Kelompok bersenjata pro-Rusia juga menguasai gedung-gedung pemerintah di Donetsk, kota lainnya di mana pihak separatis menuntut referendum untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Hari Rabu, kerumunan warga setempat yang pro Rusia juga menghentikan beberapa kendaraan militer Ukraina di pinggiran kota Kramatorsk dan menghalangi jalan. Mereka memaksa para tentara itu untuk menyerahkan bagian senjatanya, membuatnya tidak bisa dipakai sebelum mengizinkan mereka meneruskan perjalanan.
Ukraina melancarkan sebuah operasi, Selasa, untuk berusaha merebut kembali gedung-gedung itu. Laporan beragam bermunculan mengenai apakah terjadi penembakan, apakah jatuh korban, dan siapa menguasai apa.
Gedung Putih hari Rabu mengatakan Amerika sedang mempertimbangkan permintaan dari pemerintah Ukraina untuk apa yang dikatakan pejabat Amerika bantuan non senjata.
Sementara itu perundingan antara Ukraina, Rusia, Amerika dan Uni Eropa dijadwalkan hari Kamis di Jenewa.
Seorang jurubicara Kementerian Luar Negeri Amerika hari Rabu mengatakan Amerika mengharapkan perundingan itu akan menyangkut peredaan ketegangan, demobilisasi, reformasi konstitusi, dan persiapan pemilu presiden Ukraina 25 Mei. Tapi ia mengatakan “perundingan itu tidak menggantikan tindakan” dan mengatakan Amerika masih menyiapkan sejumlah sanksi bagi Rusia yang bisa diberlakukan jika kerusuhan di Ukraina berlanjut.
Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan aliansi itu memutuskan akan mengambil serangkaian langkah segera untuk memperkokoh militernya di Eropa Timur sebagai tanggapan atas aksi Rusia.
Beberapa di antara mereka mengaku sebagai tentara Ukraina yang membelot ke kelompok pro-Rusia yang menguasai beberapa gedung pemerintah di kota itu.
Kelompok bersenjata pro-Rusia juga menguasai gedung-gedung pemerintah di Donetsk, kota lainnya di mana pihak separatis menuntut referendum untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Hari Rabu, kerumunan warga setempat yang pro Rusia juga menghentikan beberapa kendaraan militer Ukraina di pinggiran kota Kramatorsk dan menghalangi jalan. Mereka memaksa para tentara itu untuk menyerahkan bagian senjatanya, membuatnya tidak bisa dipakai sebelum mengizinkan mereka meneruskan perjalanan.
Ukraina melancarkan sebuah operasi, Selasa, untuk berusaha merebut kembali gedung-gedung itu. Laporan beragam bermunculan mengenai apakah terjadi penembakan, apakah jatuh korban, dan siapa menguasai apa.
Gedung Putih hari Rabu mengatakan Amerika sedang mempertimbangkan permintaan dari pemerintah Ukraina untuk apa yang dikatakan pejabat Amerika bantuan non senjata.
Sementara itu perundingan antara Ukraina, Rusia, Amerika dan Uni Eropa dijadwalkan hari Kamis di Jenewa.
Seorang jurubicara Kementerian Luar Negeri Amerika hari Rabu mengatakan Amerika mengharapkan perundingan itu akan menyangkut peredaan ketegangan, demobilisasi, reformasi konstitusi, dan persiapan pemilu presiden Ukraina 25 Mei. Tapi ia mengatakan “perundingan itu tidak menggantikan tindakan” dan mengatakan Amerika masih menyiapkan sejumlah sanksi bagi Rusia yang bisa diberlakukan jika kerusuhan di Ukraina berlanjut.
Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan aliansi itu memutuskan akan mengambil serangkaian langkah segera untuk memperkokoh militernya di Eropa Timur sebagai tanggapan atas aksi Rusia.