Kelompok HAM China hari Rabu (20/11) memberi penghargaan seorang penulis terkemuka Vietnam yang ditahan sejak tahun 2008, Nguyen Xuan Nghia.
Sebuah organisasi hak-hak media China telah memberi penghargaan kepada penulis terkemuka Vietnam yang ditahan sejak tahun 2008 atas tuduhan hendak menumbangkan Partai Komunis yang berkuasa.
Independent Chinese PEN Center IPCP yang berkantor di Swedia mengatakan pihaknya memutuskan untuk memberi penghargaan kepada Nguyen Xuan Nghia dengan hadiah “Liu Xiaobo Courage to Write Award 2013” yang diberi nama sesuai pemenang Nobel Perdamaian China Liu Xiabo.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pekan ini, ICPC juga mengumumkan pemenang kedua penghargaan itu yaitu aktivis lingkungan hidup dan penulis China Tan Zuoren, yang ditahan di China sejak tahun 2009.
Nguyen Xuan Nghia adalah seorang penyair, wartawan dan novelis Vietnam, yang juga salah seorang penggagas gerakan demokrasi yang dilarang, yang dikenal sebagai “Blok 8406”.
Pihak berwenang Vietnam menangkap Nguyen Xuan Nghia tahun 2008 dan kemudian menghukumnya karena melanggar undang-undang yang melarang penyebaran propaganda anti-Komunis dan merongrong keamanan nasional.
Tahun 2009 Nguyen Xuan Nghia dijatuhi hukuman hingga enam tahun penjara.
Presiden Vietnam Truong Tan Sang membela pencapaiannya dalam bidang HAM dengan mengatakan, pemerintahnya telah melakukan “upaya-upaya berkelanjutan untuk melindungi dan mempromosikan HAM”. Ia menyampaikan hal itu dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Barack Obama di Gedung Putih bulan Juli lalu.
Independent Chinese PEN Center IPCP yang berkantor di Swedia mengatakan pihaknya memutuskan untuk memberi penghargaan kepada Nguyen Xuan Nghia dengan hadiah “Liu Xiaobo Courage to Write Award 2013” yang diberi nama sesuai pemenang Nobel Perdamaian China Liu Xiabo.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pekan ini, ICPC juga mengumumkan pemenang kedua penghargaan itu yaitu aktivis lingkungan hidup dan penulis China Tan Zuoren, yang ditahan di China sejak tahun 2009.
Nguyen Xuan Nghia adalah seorang penyair, wartawan dan novelis Vietnam, yang juga salah seorang penggagas gerakan demokrasi yang dilarang, yang dikenal sebagai “Blok 8406”.
Pihak berwenang Vietnam menangkap Nguyen Xuan Nghia tahun 2008 dan kemudian menghukumnya karena melanggar undang-undang yang melarang penyebaran propaganda anti-Komunis dan merongrong keamanan nasional.
Tahun 2009 Nguyen Xuan Nghia dijatuhi hukuman hingga enam tahun penjara.
Presiden Vietnam Truong Tan Sang membela pencapaiannya dalam bidang HAM dengan mengatakan, pemerintahnya telah melakukan “upaya-upaya berkelanjutan untuk melindungi dan mempromosikan HAM”. Ia menyampaikan hal itu dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Barack Obama di Gedung Putih bulan Juli lalu.