Masjid Sufi di ibukota Libya, Tripoli, dirusak. Itu serangan terbaru dalam serangkaian serangan yang dituding dilakukan Islamis ultra-konservatif, Salafi.
Serangan hari Sabtu (25/8) itu terjadi sehari setelah kelompok garis keras dituduh merusak makam cendekiawan Sufi di kota Zlitan.
Anggota Sufi sering berdoa di atas makam orang-orang yang dihormati guna meminta berkah atau bantuan untuk kesuksesan, jodoh atau hasil lain yang diinginkan. Muslim Salafi garis keras menganggap praktek itu tidak benar karena dinilai menyembah kuburan dan menyembah berhala.
Presiden sementara Libya Mohammed el-Megarif menyebut serangan itu "tidak bisa diterima'' dan bertekad mengadili para pelaku. Ia juga meminta warga dan petugas keamanan lebih waspada dalam mencegah perilaku yang mengganggu.
Belum jelas pelaku serangan hari Sabtu, yang merupakan serangan ketiga terhadap masjid Sufi di Tripoli dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan-serangan lain dulu terjadi terhadap tempat-tempat suci di kota-kota Darna dan Benghazi, Libya timur.
Anggota Sufi sering berdoa di atas makam orang-orang yang dihormati guna meminta berkah atau bantuan untuk kesuksesan, jodoh atau hasil lain yang diinginkan. Muslim Salafi garis keras menganggap praktek itu tidak benar karena dinilai menyembah kuburan dan menyembah berhala.
Presiden sementara Libya Mohammed el-Megarif menyebut serangan itu "tidak bisa diterima'' dan bertekad mengadili para pelaku. Ia juga meminta warga dan petugas keamanan lebih waspada dalam mencegah perilaku yang mengganggu.
Belum jelas pelaku serangan hari Sabtu, yang merupakan serangan ketiga terhadap masjid Sufi di Tripoli dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan-serangan lain dulu terjadi terhadap tempat-tempat suci di kota-kota Darna dan Benghazi, Libya timur.