Kelompok separatis bersenjata Spanyol di Basque, ETA, menyatakan siap membahas pembubaran dan perlucutan senjata dengan pihak berwenang Perancis dan Spanyol.
Kelompok separatis bersenjata Spanyol di Basque, ETA memasang pernyataan dalam situsnya, Sabtu (24/11), dan mengatakan kesiapan mereka untuk berunding mengenai penghentian operasi militer selamanya dan penyerahan senjata jika syarat-syarat tertentu dipenuhi. Di antara syarat-syarat itu adalah pengalihan tahanan Basque ke penjara yang lebih dekat dengan rumah.
Sebelum pernyataan hari Sabtu, ETA menolak menyetujui pembubaran dan perlucutan senjata seperti diminta pemerintah Perancis dan Spanyol. Namun tahun lalu, ETA mengatakan telah meninggalkan kekerasan setelah lebih dari empat dekade berkampanye untuk mendirikan negara merdeka di Spanyol utara dan bagian yang berdekatan dengan Perancis. Kekerasan itu telah menewaskan sedikitnya 825 orang.
Kelompok separatis tersebut telah diperlemah oleh serangkaian penangkapan terhadap para pemimpin kuncinya di Perancis dan Spanyol dalam beberapa tahun terakhir.
ETA menyatakan gencatan senjata Januari tahun lalu, tetapi pemerintah Spanyol segera menolak, dengan alasan ETA tidak berjanji untuk melucuti senjata. Spanyol, Uni Eropa dan Amerika menganggap ETA sebagai kelompok teroris.
Sebelum pernyataan hari Sabtu, ETA menolak menyetujui pembubaran dan perlucutan senjata seperti diminta pemerintah Perancis dan Spanyol. Namun tahun lalu, ETA mengatakan telah meninggalkan kekerasan setelah lebih dari empat dekade berkampanye untuk mendirikan negara merdeka di Spanyol utara dan bagian yang berdekatan dengan Perancis. Kekerasan itu telah menewaskan sedikitnya 825 orang.
Kelompok separatis tersebut telah diperlemah oleh serangkaian penangkapan terhadap para pemimpin kuncinya di Perancis dan Spanyol dalam beberapa tahun terakhir.
ETA menyatakan gencatan senjata Januari tahun lalu, tetapi pemerintah Spanyol segera menolak, dengan alasan ETA tidak berjanji untuk melucuti senjata. Spanyol, Uni Eropa dan Amerika menganggap ETA sebagai kelompok teroris.