Keluarga sekitar 12 warga Hong Kong yang ditangkap China di laut bulan lalu menuntut pemerintah kota itu untuk memeriksa kondisi mereka dan memastikan agartim pengacara yang ditunjuk oleh pihak keluarga – dan bukan oleh pemerintah – dapat bertemu dengan keluarga.
Dua belas warga Hong Kong ditangkap 23 Agustus lalu karena memasuki perairan daratan China secara ilegal setelah berangkat dari Hong Kong dengan kapal menuju Taiwan, kawasan yang memiliki pemerintahan sendiri.
BACA JUGA: Puluhan Aktivis Hong Kong Diadili Terkait Peringatan TiananmenKedua belas warga itu diduga telah melakukan kejahatan di Hong Kong terkait demonstrasi anti-pemerintah tahun lalu. Sepuluh diantaranya telah didakwa, dibebaskan dengan jaminan dan tidak diijinkan meninggalkan bekas koloni Inggris itu. Kini semuanya di tahan di Shenzhen.
Keluarga sebagian warga yang ditangkap itu menggelar konferensi pers di luar markas polisi Hong Kong hari Minggu (20/9), untuk mengungkapkan rasa frustrasi mereka terhadap pihak berwenang setempat. Mereka juga meminta polisi untuk “memberikan keterangan resmi tentang tanggal, jam, tempat dan proses penangkapan” dan apakah ada diantara mereka yang luka-luka atau meninggal, dan meminta Departemen Kelautan merilis dokumen radar pada hari penangkapan itu.
Dalam pernyataan hari Minggu, Kepolisian Hong Kong mengatakan pihak berwenang telah mengkaji dokumen lalu lintas maritim pada 23 Agustus dan “tidak mendapati tanda-tanda adanya kapal penjaga pantai China yang memasuki atau berada di perairan Hong Kong.” Ditambahkan, dokumen kepolisian maritim tidak akan dirilis pada publik. [em/jm]