Mendiang Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah menyatakan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto merupakan tokoh paling ikhlas terhadap bangsa dan negara. Namun keluarga mendiang Gus Dur mengambil sikap lain dalam pemilihan presiden kali ini.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (26/9), Yenny Wahid, putri Gus Dur, menyatakan keluarga Gus Dur dan Gusdurian (pengikut Gus Dur) menyatakan mendukung pasangan calon presiden petahana Joko Widodo dan calon wakil presiden Kiai Ma'ruf Amin, bukan duet Prabowo-Sandiaga Salahuddin Uno.
Selain atas nama keluarga, Yenny mengklaim berbicara atas nama sembilan konsorsium kader Gus Dur, di antaranya adalah Barikade Gus Dur, Barisan Gus Dur, Forum Kiai Kampung Nusantara, Gerakan Kebangkitan Nusantara, Persatuan Mahasiswa Nusantara, Garis Politik Elmawardi, Milennial Political Movement, Jaringan Perempuan untuk NKRI, dan Komunitas Santri Pojokan.
Yenny mengatakan ibunya, Sinta Nuriyah, tidak akan ikut-ikutan dukung mendukung karena posisinya sebagai Ibu Bangsa.
BACA JUGA: Jokowi-Prabowo Berharap Dukungan Keluarga Gus DurYenny menggarisbawahi betapa Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin sederhana seperti Gus Dur dan Mahatma Gandhi.
"Bangsa ini sedang susah. Karena itu, pemimpin yang kami cari adalah yang mau ikut gerah. Pemimpin yang kami rindu adalah pemimpin yang mendengar nurani rakyat, pemimpin yang tidak berjarak dengan masyarakat, pemimpin yang tidak canggung memeluk warga dan bersama mereka berbaur dan berbagi aroma keringat. Pemimpin yang sederhana cara berpikirnya," ungkapnya.
Gusdurian, menurut Yenny, menginginkan pemimpin yang bisa menghadirkan keadilan sosial dengan menghadirkan kebutuhan dasar bagi mereka yang jarang tersapa, dan karena itu mendukung Jokowi-Ma'ruf ketimbang pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Oleh karena itu, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor satu, biiznillah. Biiznillah Presiden Jokowi akan kembali memimpin negeri ini," ujar Yenny disambut tepuk riuh dan lantunan Salawat Badar.
Maman Imanulhaq, politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa yang masuk dalam koalisi pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, mengakui kharisma dari keluarga Gus Dur.
"Gus Dur adalah tokoh demokrasi. Gus Dur adalah tokoh pembela HAM (hak asasi manusia). Maka kalau melihat narasi itu, Gus Dur menginginkan masyarakat nsipil kuat dan representasinya adalah Jokowi seorang sipil. Ma'ruf Amin seorang tokoh agama," tukas Maman.
BACA JUGA: Hasil Ijtima Ulama II Pastikan Dukungan Bagi Prabowo-SandiagaPengamat politik di Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan dukungan keluarga Gus Dur ini akan memberikan dampak positif bagi pasangan Joko Widodo –Ma’ruf Amin, yaitu untuk meraih suara kalangan muslim moderat dari kelompok Nahdiyin, maupun NU kultural.
Dukungan keluarga Gus Dur ini tambahnya akan mempengaruhi kelompok Nadhiyin karena kelompok itu bersifat struktural.
"Tentu saja NU sudah berlabuh di Jokowi tetapi masih ada 25 persen yang belum menentukan. Yang dua puluh persen kalau dilihat datanya itu rata-rata mereka yang menjadi pemilih rasional atau dengan background kelompok muslim moderat keluarga nahdiyin," ujarnya.
Your browser doesn’t support HTML5
Dalam pemilu, kaum Nahdhiyin merupakan salah satu lumbung suara yang senantiasa menjadi incaran. Mereka kerap didekati oleh para pasangan calon akan bertarung untuk merebut kursi presiden dan wakil presiden. [fw/em]