Tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban tewas dalam bencana tornadi di kota Moore, Oklahoma, namun sepasang suami isteri asal Indonesia kehilangan rumah mereka di sana.
Satu keluarga warga Indonesia ikut menjadi korban tornado di Oklahoma. Mereka berhasil menyelamatkan diri tetapi rumah dan mobilnya hilang. Pihak KJRI Houston yang berhasil dihubungi VOA mengatakan, selain mencermati dampak tornado di Oklahoma, mereka juga mencermati kemungkinan terjadinya tornado di Texas dan Louisiana.
Sedikitnya 24 orang tewas dan lebih dari 240 lainnya luka-luka akibat hantaman tornado di negara bagian Oklahoma Senin sore. Selain itu ribuan rumah dan harta benda lainnya musnah.
Di antara para korban terdapat satu keluarga warga Indonesia, yang kehilangan rumah dan mobilnya. Meskipun demikian Bobby Ngoo dan istrinya Susan masih merasa bersyukur karena bisa menyelamatkan diri. Ketika dihubungi melalui telepon Bobby Ngoo mengatakan ia dan istrinya kini mengungsi ke rumah adik iparnya di Edmont – Oklahoma Utara. Ia menolak diwawancarai karena pikirannya masih kacau.
Kepala KJRI Houston Al Busyra Basnur yang dihubungi melalui telepon mengatakan, telah berhasil mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai kondisi Bobby Ngoo dan Susan.
Berikut wawancara wartawan VOA, Eva Mazrieva dengan Kepala Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston, negara bagian Texas, Al Busyra Basnur.
VOA: Bagaimana nasib WNI kita di Oklahoma pasca tornado dahsyat ini Pak?
“Pertama – ingin saya sampaikan bahwa jarak kota Houston dan tempat kejadian di Oklahoma itu sekitar 450 mil atau 7-8 jam perjalanan darat. Kedua – sejak kejadian kemarin, kami memonitor dari media dan langsung menghubungi masyarakat Indonesia di Oklahoma, khususnya di Oklahoma City. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan masyarakat di sana, terutama ketua organisasi masyarakat Indonesia di Oklahoma. Memang tidak semua data bisa dihubungi karena gangguan saluran telepon. Tapi kami berhasil menghubungi 5-10 warga Indonesia di sana, yang mengatakan bahwa seluruh warga Indonesia – hingga Selasa sore ini – selamat. Namun ada satu keluarga “Diaspora Indonesia” – dalam arti warga negara Indonesia yang kini sudah menjadi warga Amerika – yang tinggal di kota kecil Moore, namanya Bobby Ngoo dan Susan, rumahnya hancur rata dan mobilnya terbang.
Pak Bobby Ngoo dan Ibu Susan ini sudah saya coba telepon beberapa kali tidak bisa. Saya baru berhasil menghubungi kembali sekitar jam 06.30 Selasa pagi. Dalam pembicaraan telepon itu, saya menyampaikan simpati atas musibah yang dialaminya. Ia mengatakan setelah kejadian itu mereka berdua mengungsi ke rumah adik iparnya di kota Edmond, yang terletak di utara kota Oklahoma City. Namun pagi ini ia kembali ke kota Moore untuk mencoba menemukan harta benda yang tersisa. Nah dua jam lalu saya menghubungi beliau kembali, diperoleh informasi bahwa ia tidak bisa masuk ke lokasi bekas rumahnya karena tidak bisa menunjukkan identitas, sementara kartu identitasnya ada di dalam rumah yang lenyap itu. Kepada saya, beliau menyatakan tabah menerima hal ini. Beliau memang sedih, tapi mengatakan bisa menguatkan diri untuk menghadapi hal ini”.
VOA: Bagaimana dengan masyarakat Indonesia lain di Oklahoma City maupun di kota-kota lain seperti Stilwater dan Tulsa yang banyak dihuni mahasiswa Indonesia?
“Hingga saat ini mereka selamat. Tapi kami meminta – mengingat peringatan tornado ada di mana-mana di Oklahoma ini, maka kami meminta masyarakat Indonesia untuk berhati2, waspada dan saling berkomunikasi sesama masyarakat, juga mengikuti himbauau pemerintah AS jika sampai ada tornado lain”.
VOA: Kami mendapat kabar bahwa peringatan tornado juga dikeluarkan di Texas? Adakah langkah antisipasi terhadap hal ini – khususnya bagi warga negara Indonesia Pak?
“Saya memang mendapat tambahan informasi dari masyarakat Indonesia di Texas Utara dan Texas Barat yang kini juga dalam kondisi “tornado-watch” dan yang berlaku hingga jam 07.00 waktu Texas atau 08.00 waktu DC. Kami meminta masyarakat Indonesia disana untuk waspada. Sementara “Diaspora Indonesia” di kota-kota kecil di Oklahoma dan Texas kami belum memiliki datanya. Tapi kami – KJRI Houston – akan terus memantau dan berkomunikasi, termasuk dengan kawan-kawan di Louisiana yang katanya akan bergerak ke Oklahoma. Syukurnya masyarakat Indonesia di Oklahoma ini aktif dan kompak, sehingga apapun yang terjadi maka kawan-kawan all-out membantu”.
Menurut informasi dari pihak KJRI Houston, ada sekitar 10 warga Indonesia di kota Moore – kota kecil di pinggiran Oklahoma yang paling parah terkena dampak tornado Senin sore. Semuanya berada dalam keadaan selamat. Demikian pula dengan belasan mahasiswa di kota Stillwater dan Tulsa.
Sementara warga Indonesia di negara bagian Texas bagian barat dan utara, kini bersiap menghadapi kemungkinan tornado.
Sedikitnya 24 orang tewas dan lebih dari 240 lainnya luka-luka akibat hantaman tornado di negara bagian Oklahoma Senin sore. Selain itu ribuan rumah dan harta benda lainnya musnah.
Di antara para korban terdapat satu keluarga warga Indonesia, yang kehilangan rumah dan mobilnya. Meskipun demikian Bobby Ngoo dan istrinya Susan masih merasa bersyukur karena bisa menyelamatkan diri. Ketika dihubungi melalui telepon Bobby Ngoo mengatakan ia dan istrinya kini mengungsi ke rumah adik iparnya di Edmont – Oklahoma Utara. Ia menolak diwawancarai karena pikirannya masih kacau.
Kepala KJRI Houston Al Busyra Basnur yang dihubungi melalui telepon mengatakan, telah berhasil mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai kondisi Bobby Ngoo dan Susan.
Berikut wawancara wartawan VOA, Eva Mazrieva dengan Kepala Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston, negara bagian Texas, Al Busyra Basnur.
VOA: Bagaimana nasib WNI kita di Oklahoma pasca tornado dahsyat ini Pak?
“Pertama – ingin saya sampaikan bahwa jarak kota Houston dan tempat kejadian di Oklahoma itu sekitar 450 mil atau 7-8 jam perjalanan darat. Kedua – sejak kejadian kemarin, kami memonitor dari media dan langsung menghubungi masyarakat Indonesia di Oklahoma, khususnya di Oklahoma City. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan masyarakat di sana, terutama ketua organisasi masyarakat Indonesia di Oklahoma. Memang tidak semua data bisa dihubungi karena gangguan saluran telepon. Tapi kami berhasil menghubungi 5-10 warga Indonesia di sana, yang mengatakan bahwa seluruh warga Indonesia – hingga Selasa sore ini – selamat. Namun ada satu keluarga “Diaspora Indonesia” – dalam arti warga negara Indonesia yang kini sudah menjadi warga Amerika – yang tinggal di kota kecil Moore, namanya Bobby Ngoo dan Susan, rumahnya hancur rata dan mobilnya terbang.
Pak Bobby Ngoo dan Ibu Susan ini sudah saya coba telepon beberapa kali tidak bisa. Saya baru berhasil menghubungi kembali sekitar jam 06.30 Selasa pagi. Dalam pembicaraan telepon itu, saya menyampaikan simpati atas musibah yang dialaminya. Ia mengatakan setelah kejadian itu mereka berdua mengungsi ke rumah adik iparnya di kota Edmond, yang terletak di utara kota Oklahoma City. Namun pagi ini ia kembali ke kota Moore untuk mencoba menemukan harta benda yang tersisa. Nah dua jam lalu saya menghubungi beliau kembali, diperoleh informasi bahwa ia tidak bisa masuk ke lokasi bekas rumahnya karena tidak bisa menunjukkan identitas, sementara kartu identitasnya ada di dalam rumah yang lenyap itu. Kepada saya, beliau menyatakan tabah menerima hal ini. Beliau memang sedih, tapi mengatakan bisa menguatkan diri untuk menghadapi hal ini”.
VOA: Bagaimana dengan masyarakat Indonesia lain di Oklahoma City maupun di kota-kota lain seperti Stilwater dan Tulsa yang banyak dihuni mahasiswa Indonesia?
“Hingga saat ini mereka selamat. Tapi kami meminta – mengingat peringatan tornado ada di mana-mana di Oklahoma ini, maka kami meminta masyarakat Indonesia untuk berhati2, waspada dan saling berkomunikasi sesama masyarakat, juga mengikuti himbauau pemerintah AS jika sampai ada tornado lain”.
VOA: Kami mendapat kabar bahwa peringatan tornado juga dikeluarkan di Texas? Adakah langkah antisipasi terhadap hal ini – khususnya bagi warga negara Indonesia Pak?
“Saya memang mendapat tambahan informasi dari masyarakat Indonesia di Texas Utara dan Texas Barat yang kini juga dalam kondisi “tornado-watch” dan yang berlaku hingga jam 07.00 waktu Texas atau 08.00 waktu DC. Kami meminta masyarakat Indonesia disana untuk waspada. Sementara “Diaspora Indonesia” di kota-kota kecil di Oklahoma dan Texas kami belum memiliki datanya. Tapi kami – KJRI Houston – akan terus memantau dan berkomunikasi, termasuk dengan kawan-kawan di Louisiana yang katanya akan bergerak ke Oklahoma. Syukurnya masyarakat Indonesia di Oklahoma ini aktif dan kompak, sehingga apapun yang terjadi maka kawan-kawan all-out membantu”.
Menurut informasi dari pihak KJRI Houston, ada sekitar 10 warga Indonesia di kota Moore – kota kecil di pinggiran Oklahoma yang paling parah terkena dampak tornado Senin sore. Semuanya berada dalam keadaan selamat. Demikian pula dengan belasan mahasiswa di kota Stillwater dan Tulsa.
Sementara warga Indonesia di negara bagian Texas bagian barat dan utara, kini bersiap menghadapi kemungkinan tornado.