Sejumlah pengguna Yahoo mengatakan kepada kantor berita Associated Press, fungsi meneruskan atau “forward” email tidak berfungsi pada awal bulan ini. Meskipun pelanggan yang telah mengatur fungsi “forward” sebelumnya tidak terkena dampak ini, sebagian konsumen yang ingin meninggalkan server itu karena peretasan dan pemantauan yang terungkap baru-baru ini menemui kesulitan untuk beralih ke layanan server pesaing Yahoo.
“Ini benar-benar saat yang mencurigakan”, ujar Jason Danner yang mengelola bisnis informasi teknologi di Auckland – Selandia Baru, dan berupaya meniggalkan Yahoo setelah menggunakan server itu selama 18 tahun.
Yahoo Inc. menolak menanggapi perubahan baru-baru ini selain menyatakan telah memberi informasi tiga baris dalam situs bantuan Yahoo, yang mengatakan perusahaan itu untuk sementara menon-aktifkan fitur “automatic forwarding” tersebut “sementara kami memperbaikinya”.
Bulan September lalu perusahaan itu mengungkapkan bahwa peretas telah mencuri informasi pribadi setengah milyar penggunanya pada tahun 2014, pencurian terbesar yang pernah terjadi yang tampaknya tidak terungkap selama dua tahun ini. Baru-baru ini terungkap pula laporan yang mengkhawatirkan bahwa Yahoo membuka email-email penggunanya demi pemantauan oleh pemerintah. [em/ii]