Semenjak pandemi virus corona melanda AS, lebih dari 36 juta warga Amerika terinfeksi COVID-19, empat juta di antaranya anak-anak, menurut American Academy of Pediatrics.
Setelah relatif tenang selama beberapa bulan, varian delta belakangan menyebabkan lonjakan kasus baru ketika anak-anak akan kembali ke kelas tatap muka untuk tahun ajaran baru.
William Raszka dari University of Vermont Medical Center mengatakan, “Tak ada satu pun anak di bawah usia 12 tahun yang sudah divaksinasi. Artinya ada kelompok rentan yang sangat besar.”
Beberapa pakar menuturkan, situasi paling sulit dapat dilihat di Amerika bagian selatan, di mana tingkat vaksinasi masih rendah dan perebakan varian delta tergolong cepat.
Selain itu, gubernur di beberapa negara bagian, seperti Florida, Texas dan Arizona, telah melarang perintah penggunaan masker, meski kabarnya beberapa distrik sekolah menentang keputusan itu.
BACA JUGA: Tahun Ajaran Baru di AS, Masker Tidak Wajib bagi Banyak SekolahDanny Benjamin dari Duke University menuturkan, “Jika sekolah memulai tahun ajaran baru tanpa (mewajibkan penggunaan) masker, dan tetap tidak bermasker, katakanlah, dari September sampai Desember nanti, mereka akan menularkan (COVID-19) kepada sebagian besar anak-anak yang bersekolah. Virus ini semenular itu, jauh lebih menular dibandingkan tahun lalu.”
Benjamin – spesialis penyakit menular anak – terlibat dalam tiga studi yang meneliti dampak pemakaian masker terhadap penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.
“Kami meneliti lebih dari satu juta anak dan orang dewasa (bermasker) musim semi lalu (yang beraktivitas ) tanpa menjaga jarak, duduk bertiga di satu bangku bus, dengan sekolah yang dibuka penuh bagi semua murid. Dan kembali, kemungkinan seorang anak menularkan COVID-19 kepada orang lain di sekolah begitu mereka datang ke sekolah adalah 1% atau kurang dari itu. Jadi, jelas, pemakaian masker efektif mencegah penularan,” tambahnya.
Di sisi lain, mereka yang menentang perintah penggunaan masker beralasan bahwa perintah itu melanggar kebebasan mereka, dan bahwa memakai masker atau tidak adalah pilihan dan tanggung jawab pribadi. Banyak juga yang tidak percaya kepada pemerintah maupun klaim bahwa vaksin aman digunakan.
Sementara itu, para pakar menilai memperbanyak jumlah orang yang divaksinasi menjadi kunci untuk mengendalikan virus.
Ahli kesehatan masyarakat Vanderbilt University, William Schanffner, mengatakan, “Jika kita memvaksinasi masyarakat, maka sekolah-sekolah aman. Lalu, ketika sekolah dibuka, jelas kita harus mencoba memvaksinasi semua anak kita yang berusia 12 tahun ke atas. Mereka belum divaksinasi dengan baik.”
Your browser doesn’t support HTML5
Dengan cepatnya perebakan varian delta, American Academy of Pediatrics telah mendorong regulator penyedia layanan kesehatan untuk menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 bagi anak-anak berusia 5 sampai 11 tahun sesegera mungkin. Namun, persetujuan itu diperkirakan tidak akan disepakati hingga beberapa bulan ke depan. [rd/em]