Kementerian Kesehatan yang dikelola kelompok Hamas mengatakan lebih dari 30 tewas akibat pengeboman terhadap kamp pengungsi di tengah Gaza oleh Israel pada Sabtu (4/11) petang di tengah pertempuran antara Israel dan militan Hamas.
“Lebih dari 30 (meninggal) tiba di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah dalam pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan di kamp Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qudra dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh kantor berita AFP.
Dalam pernyataan yang diunggah ke Telegram, Hamas mengatakan Israel telah “secara langsung” mengebom rumah-rumah warga. Kelompok itu menambahkan korban tewas kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak.
“Serangan udara Israel menarget rumah-rumah tetangga saya di kamp Al-Maghazi. Rumah saya di sebelah, sebagian hancur,” kata Mohammed Alaloul, seorang jurnalis berusia 37 tahun yang bekerja untuk kantor berita Turki, Anadolu.
BACA JUGA: Bulan Sabit Merah Palestina Kutuk Serangan Israel terhadap Konvoi Ambulans GazaAlaloul mengatakan kepada AFP bahwa anaknya yang berusia 14 tahun, Ahmed, dan Qais yang berusia 4 tahun tewas dalam serangan itu, bersama kakaknya. Istri Alaloul, ibu dan dua anak lainnya cedera.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan mereka sedang menyelidiki apakan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) sedang melancarkan operasi di daerah itu pada saat pengeboman.
Israel bersumpah akan menghancurkan Hamas sebagai hukuman atas serangan brutal pada 7 Oktober oleh kelompok itu terhadap sejumlah komunitas and pos pemeriksaan dekat perbatasan Gaza. Menurut pihak berwenang Israel, serangan Hamas menewaskan 1.400 orang, kebanyakan warga sipil. Selain itu 240 warga negara Israel dan warga negara asing disandera setelah mereka diculik saat penyerangan.
Kementerian Kesehatan di Gaza, yang dikuasai Hamas, mengatakan lebih dari 9.480 warga Gaza – sebagian besar perempuan dan anak-anak – tewas akibat serangan Israel dan serangan darat yang makin intensif. [ft/ah]