Kenya Berkabung, Buru Tersangka Al-Shabab

Staf Palang Merah Kenya menolong seorang perempuan yang historis setelah melihat jenazah seorang sanak keluarganya, Kamis (2/4).

Warga Kenya berkabung setelah pengepungan seharian oleh militan al-Shabab di sebuah universitas di bagian timur negara itu hari Kamis menewaskan 147 orang selain empat penyerangnya.

Pemerintah Kenya menawarkan imbalan $220.000 bagi pihak yang dapat menyerahkan anggota al-Shabab lainnya yang terkait dengan serangan, yakni Mohammed Mohamud Kuno, yang telah masuk daftar orang-orang yang diawasi pemerintah. Ia diduga menjabat sebagai kepala operasi eksternal al-Shabab terhadap Kenya. Ia juga dikenal sebagai Gamadhere atau Dulyadayna.

Kuno dicari untuk ditanyai mengenai serangan di Garissa University, di mana para penyerang menyerbu kampus di sana menjelang Kamis subuh dan kemudian melepaskan tembakan. Pasukan keamanan berjuang melawan militan selama 15 jam dan menyelamatkan lebih dari 500 mahasiswa sebelum menembak mati para penyerang.

Al-Shabab menyatakan serangan itu merupakan pembalasan atas aksi militer Kenya di negara tetangganya, Somalia, di mana kelompok militan Islamis itu berbasis.

Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud telah menyerukan kerjasama keamanan yang lebih luas dengan Kenya. Ia menyampaikan ucapan belasungkawa dan menyebut serangan itu “biadab.” Ia mengatakan hari Jumat bahwa pembunuhan tersebut menunjukkan perlunya melenyapkan ancaman al-Shabab dari kawasan.