Direktur FBI James Comey, Rabu (5/3) menghadapi pertanyaan Senat mengenai perannya yang menentukan dalam pemilu presiden Amerika tahun lalu termasuk keputusannya, 11 hari menjelang pemilu untuk mengumumkan bahwa ia membuka kembali penyelidikan FBI terhadap kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton seputar server email pribadinya ketika menjabat sebagai Menlu.
James Comey, direktur FBI, badan penegak hukum tertinggi di Amerika bersaksi di hadapan komite kehakiman Senat.
Senator Diane Feinstein anggota komite dari Partai Demokrat tanpa membuang-buang waktu menanyai keputusan Comey mengeluarkan pengumuman sebelum pemilu itu.
“Harus ada yang mengamati tindakan itu dan mengatakan apakah mempengaruhi kampenye? Saya kira sebagian orang yang menyaksikan ini mengatakan 'ya berdampak pada kampenye'. Mengapa ia melakukannya?." kata Senator Dianne Feinstein.
Comey mengatakan ada temuan penting seputar email-email Clinton pada laptop mantan anggota Kongres Anthony Wiener yang dinilainya perlu dilaporkan kepada Kongres. FBI memulai penyelidikan mereka beberapa hari menjelang pemilu.
“Ini sangat buruk, membuat saya menjadi agak mual kalau terpikir saya mungkin punya dampak pada pemilu. Tapi sejujurnya ini tidak akan mengubah keputusan saya. Setiap orang yang tidak setuju dengan saya harus ingat tanggal 28 Oktober dan memberi tahu saya, apa yang akan Anda lakukan, apakah akan berbicara atau menutupi. Saya bisa salah tapi sejujurnya membuat keputusan antara dua pilihan, ini merupakan pengalaman paling menyakitkan di dunia. Saya akan membuat keputusan yang sama. Saya tidak akan menutupi hal itu, tanggal 28 Oktober dari Kongres,” jelas Diretur FBI James Comey.
Comey juga ditanya secara cermat mengenai campur tangan Rusia pada pemilu tahun 2016 untuk membantu Presiden Donald Trump memenangkan Gedung Putih, secara umum ia mengatakan hal itu sebagai penyelidikan yang masih berlanjut namun tidak banyak memberi penjelasan.
Ketika senator dari Partai Republik, Lindsay Graham menanyai Comey apakah Rusia ancaman bagi proses demokrasi Comey menjawab Rusia menjadi ancaman semua bangsa.
“Pastinya, dalam pandangan saya ancaman terbesar bagi setiap negara di dunia mengingat maksud dan kemampuan mereka,” kata Comey.
Comey diminta untuk mengukuhkan bahwa tidak ada bukti kampanye kepresidenan Trump diintai, sebagaimana di klaim Presiden Trump. Ia mengukuhkan ada bukti semacam itu. (my/jm)