Kepala HAM PBB Desak Upaya Diplomatik Selesaikan Krisis Lebanon

Asap mengepul setelah serangan Israel di wilayah el-Hosh dekat kota pelabuhan Tyre di Lebanon selatan, 24 September 2024. (HASSAN FNEICH / AFP)

Kepala komisi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Selasa (24/9) meminta siapa pun yang memiliki pengaruh di Timur Tengah atau di tempat lain, untuk berusaha mencegah eskalasi lebih lanjut, dalam perselisihan antara Israel dan Hizbullah. Dia menyuarakan kekhawatiran atas eskalasi tajam tersebut.

Militer Israel mengatakan pada Selasa (24/9), bahwa mereka menyerang puluhan target Hizbullah di Lebanon selatan semalam. Itu dilakukan satu hari, setelah meluncurkan gelombang serangan udara terhadap lokasi kelompok yang didukung Iran itu, pada hari paling mematikan di Lebanon dalam beberapa dekade. Hampir 500 orang telah tewas dan puluhan ribu orang telah mengungsi dari wilayah Lebanon selatan.

Ravina Shamdasani, , juru bicara kantor Komisaris Tinggi PBB untuk hak asasi manusia (OCHCR).

“Apakah kita tidak belajar apa pun, dari apa yang telah terjadi di Gaza selama setahun terakhir?,” kata Ravina Shamdasani, juru bicara kantor Komisaris Tinggi PBB untuk hak asasi manusia pada jumpa pers di Jenewa.

Dia mendesak para pemimpin dunia yang bertemu di New York dalam Sidang Umum PBB untuk “memprioritaskan mengakhiri konflik ini”.

Ketika ditanya tentang laporan bahwa Israel telah memperingatkan orang-orang melalui pesan telepon sebelum serangan, dia berkata: “Meskipun Anda telah mengirimkan peringatan atau menyuruh warga sipil untuk melarikan diri, bukan berarti serangan terhadap wilayah tersebut sah, karena Anda tahu betul bahwa dampaknya terhadap warga sipil akan sangat besar.”

Di antara 492 korban tewas, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan 35 di antaranya adalah anak-anak, tetapi wakil perwakilan UNICEF di Lebanon, Ettie Higgins mengatakan banyak anak masih hilang di bawah reruntuhan.

Pada jumpa pers yang sama, Abdinasir Abubakar, pejabat WHO di Lebanon, mengatakan bahwa beberapa rumah sakit di negara itu “kewalahan” dengan datangnya ribuan orang yang terluka. Dia menambahkan lembaganya memiliki bukti bahwa ambulans dan fasilitas kesehatan telah diserang.

Juru bicara badan pengungsi PBB, Matthew Saltmarsh mengatakan, lebih banyak orang diperkirakan akan meninggalkan rumah mereka dan bahwa lembaga tersebut berupaya mengidentifikasi tempat perlindungan baru bagi orang-orang terlantar di sekitar Beirut dan lembah Bekaa. [ns/jm]