Kepala badan intelijen Israel berkunjung ke Kairo pada Selasa (13/2), untuk melakukan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari Mesir dan AS mengenai proposal gencatan senjata di Gaza, kata para pejabat Israel kepada kantor berita AFP. Sementara perbedaan pendapat semakin tajam mengenai perang yang sedang berlangsung itu.
Direktur Mossad David Barnea akan bertemu dengan Kepala CIA William Burns, kata para pejabat Israel, yang berbicara tanpa menyebut nama karena sensitifnya pertemuan tersebut.
Mereka akan bertemu di ibu kota Mesir, bersama Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, yang juga menjabat sebagai menteri luar negeri negara tersebut dan menjadi perantara gencatan senjata sebelumnya di Gaza.
Sumber-sumber di Washington yang mengetahui perkembangan tersebut mengonfirmasi pada Senin (12/2) bahwa Burns diperkirakan berada di Kairo untuk melakukan pembicaraan mengenai proposal gencatan senjata yang ditengahi Qatar, setelah Israel menolak respon Hamas awal pekan lalu.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berjanji melanjutkan perang untuk menghancurkan Hamas, dengan mengirimkan pasukan ke kota Rafah di Gaza selatan, di mana sekitar 1,4 juta orang mencari perlindungan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller mengatakan pada Senin bahwa AS “tidak mendukung operasi militer skala penuh” tanpa “rencana yang kredibel” terhadap warga sipil di Rafah.
Pernyataan Miller disampaikan beberapa jam setelah pasukan Israel menyelamatkan dua sandera yang ditahan di Gaza dalam sebuah operasi yang disertai dengan serangan udara yang menewaskan sekitar 100 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikelola Hamas.
BACA JUGA: Netanyahu dalam Sorotan: Tuntutan Mundur Terkait Serangan GazaHamas mengatakan beberapa sandera telah tewas dalam serangan udara Israel baru-baru ini di Gaza, sebuah klaim yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh AFP.
Berbagai kelompok militan menyandera sekitar 250 orang dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang. Setelah gencatan senjata pada bulan November, sekitar 130 orang masih berada di Gaza, 29 di antaranya diperkirakan tewas, menurut pejabat Israel.
Serangan Hamas mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.
Setidaknya 28.340 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam pemboman tanpa henti dan serangan darat Israel di Gaza, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas. [lt/ns]