Kepala badan penanggulangan tindak kriminal federal Rusia pada Sabtu (13/5) menyarankan Pemerintah Rusia untuk mengambil alih kepemilikan sektor-sektor ekonomi kunci untuk mendukung pembiayaan perang Moskow di Ukraina.
Moskow telah menyita sejumlah aset atau mengakuisisi dengan potongan harga yang signifikan dari sejumlah perusahaan Barat yang hengkang dari Rusia atau memilih untuk mengurangi aktivitas mereka sejak invasi dilancarkan.
"Kami pada dasarnya berbicara tentang keamanan ekonomi dalam perang," kata Alexander Bastrykin, Kepala Komite Investigasi, dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan secara daring. "Mari kita menasionalisasi sektor-sektor utama ekonomi kita."
BACA JUGA: Forbes: Kekayaan Para Taipan Rusia Meroket dalam Setahun TerakhirTidak biasanya Bastrykin, yang melapor langsung ke Presiden Vladimir Putin, memberikan nasihat tentang kebijakan ekonomi.
Rusia sendiri pernah melakukan privatisasi besar-besaran dan seringkali kacau pada pada 1990-an, setelah runtuhnya negara komunis Uni Soviet.
Beberapa aset negara yang paling berharga berakhir di tangan orang-orang penting yang disebut oligarki. Banyak di antara para oligarki itu kemudian menjual perusahaan mereka atau dipaksa menyerahkan kendali kembali ke negara di bawah Putin.
Ekonomi Rusia dan pundi-pundi pemerintah sangat bergantung pada produksi minyak, gas, dan logam.
Gazprom, produsen gas alam terbesar Rusia, sudah dikuasai negara. Perusahaan minyak terbesarnya, Rosneft, secara formal tidak berada di bawah kendali pemerintah. Namun dipimpin oleh Igor Sechin, sekutu lama Putin. [ah/ft]