Kepala Staf Gabungan yang Menolak Loyal pada Trump, Pensiun

  • Patsy Widakuswara

Presiden Joe Biden berjabat tangan dengan Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, saat upacara perpisahan untuk menghormati Milley di Pangkalan Myer–Henderson Hall, Fort Myer, Virginia, Jumat 29 September 2023.

Kepala staf gabungan, Jenderal Mark Milley, yang memasuki masa pensiun menyerukan pesan kuat untuk membela demokrasi dan konstitusi Amerika, pada Jumat, ketika dia menyerahkan kendali jabatan tertinggi kepada penggantinya, Jenderal Charles Q Brown Jr. 

Ini bukan pidato perpisahan biasa yang disampaikan oleh Jenderal tertinggi di Amerika Serikat yang akan pensiun itu.

“Kita tidak bersumpah kepada seorang raja, atau ratu atau kepada tiran atau diktator. Kita tidak bersumpah kepada seseorang yang berambisi ingin menjadi diktator. Kita tidak bersumpah kepada individu tertentu. Kita bersumpah kepada konstitusi. Dan kita bersumpah kepada gagasan yang disebut Amerika, dan kita bersedia gugur untuk melindunginya,” kata Milley.

Kantor Jenderal Mark Milley tidak memberikan tanggapan terkait pertanyaan tentang siapa yang dimaksud oleh Kepala Staf Gabungan yang baru saja pensiun itu. Tetapi sejumlah spekulasi menyebut, itu adalah sindiran terhadap mantan Presiden Donald Trump, yang sedang berupaya kembali menjadi presiden.

Awal pekan ini, Milley mengatakan bahwa dia akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi keselamatan keluarganya, setelah komentar Trump di akun media sosialnya, yang mengatakan bahwa Milley seharusnya dieksekusi karena mengadakan pembicaraan rahasia dengan China, menjelang akhir masa jabatan kepresidenannya.

BACA JUGA: Biden Pilih Pilot Pesawat Tempur AS sebagai Kandidat Kepala Staf Gabungan

Pada September 2021, Milley memberikan kesaksian di Konggres Amerika Serikat, bahwa dia telah menyampaikan kepada para pejabat di Beijing, bahwa Trump tidak berencana untuk menyerang China pada minggu-minggu terakhir kekuasaannya.

“Tugas saya pada saat itu adalah menurunkan ketegangan. Pesan saya konsisten: tetap tenang, bersiap dan menurunkan eskalasi. Kami tidak akan menyerang Anda,” tukasnya.

Dalam empat tahun masa jabatannya, Milley memimpin operasi pengejaran terhadap Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin dari grup teroris ISIS yang terbunuh pada 2019, penarikan militer yang kacau dari Afghanistan pada Agustus 2021, dan bantuan militer yang diberikan kepada Ukraina, sejak Rusia melakukan invasi pada Februari 2022.

Presiden Joe Biden memuji dedikasi dan karakter Milley. “Kalau terkait konstitusi, itu akan dan selalu menjadi panduan bagi Mark. Saya sangat bangga menjabat bersama dia.”

Milley menyerahkan kepemimpinan militer kepada Jenderal Charles Q. Brown Jr. Brown adalah kepala staf gabungan ke-21 di Amerika Serikat dan merupakan perwira kulit hitam kedua yang memegang posisi itu. [ns]