Skenario yang dianggap paling memungkinkan seiring berjalannya waktu adalah bahwa nasib Boeing 777 dan 239 orang di dalamnya akan tetap menjadi misteri selamanya.
KUALA LUMPUR —
Sebuah investigasi polisi mungkin tidak akan pernah menemukan alasan mengapa pesawat Malaysia Airlines menghilang, dan pesawat-pesawat pencari yang menelusuri Samudera Hindia untuk menemukan tanda-tanda puing-puing pesawat juga belum tentu dapat menemukan apapun, menurut para pejabat, Rabu (2/4).
Penilaian oleh para pejabat di Malaysia dan Australia menggarisbawahi kurangnya pengetahuan pihak berwenang mengenai apa yang terjadi dengan pesawat bernomor penerbangan MH370 yang hilang pada 8 Maret itu.
Hal ini juga menunjuk pada sebuah skenario yang sepertinya semakin mungkin seiring berlalunya waktu -- bahwa nasib Boeing 777 dan 239 orang di dalamnya mungkin akan tetap menjadi misteri selamanya.
"Investigasi-investigasi bisa terus dan terus berlangsung. Kita harus membuat setiap hal kecil menjadi jelas," Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar memberitahu wartawan di Kuala Lumpur.
"Pada akhir penyelidikan-penyelidikan, kita mungkin tidak tahu sebab sebenarnya. Kita bahkan mungkin tidak akan tahu alasan insiden ini."
Polisi menyelidiki latar belakang setiap penumpang dan tidak menemukan hal yang mencurigakan. Polisi juga menyelidiki kargo dan makanan yang disajikan di pesawat untuk menghilangkan kemungkinan diracunnya penumpang dan awak pesawat, ujarnya.
Juga pada Rabu, pihak berwenang mengadakan pertemuan tertutup di Malaysia untuk para keluarga penumpang dengan para pejabat dan ahli yang terlibat dalam pencarian tersebut.
Pertemuan tersebut disiarkan juga dengan teknologi konferensi video pada para kerabat di Beijing. Beberapa kerabat yang diwawancara setelah sesi tersebut mengatakan mereka tidak puas.
"Faktanya adalah mereka tidak memberikan kami informasi yang meyakinkan," ujar Steve Wang, wakil dari beberapa keluarga China di Beijing.
"Mereka mengatakan ada banyak kemungkinan yang berbeda-beda, namun mereka mendasarkannya hanya pada satu saja." (AP)
Penilaian oleh para pejabat di Malaysia dan Australia menggarisbawahi kurangnya pengetahuan pihak berwenang mengenai apa yang terjadi dengan pesawat bernomor penerbangan MH370 yang hilang pada 8 Maret itu.
Hal ini juga menunjuk pada sebuah skenario yang sepertinya semakin mungkin seiring berlalunya waktu -- bahwa nasib Boeing 777 dan 239 orang di dalamnya mungkin akan tetap menjadi misteri selamanya.
"Investigasi-investigasi bisa terus dan terus berlangsung. Kita harus membuat setiap hal kecil menjadi jelas," Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar memberitahu wartawan di Kuala Lumpur.
"Pada akhir penyelidikan-penyelidikan, kita mungkin tidak tahu sebab sebenarnya. Kita bahkan mungkin tidak akan tahu alasan insiden ini."
Polisi menyelidiki latar belakang setiap penumpang dan tidak menemukan hal yang mencurigakan. Polisi juga menyelidiki kargo dan makanan yang disajikan di pesawat untuk menghilangkan kemungkinan diracunnya penumpang dan awak pesawat, ujarnya.
Juga pada Rabu, pihak berwenang mengadakan pertemuan tertutup di Malaysia untuk para keluarga penumpang dengan para pejabat dan ahli yang terlibat dalam pencarian tersebut.
Pertemuan tersebut disiarkan juga dengan teknologi konferensi video pada para kerabat di Beijing. Beberapa kerabat yang diwawancara setelah sesi tersebut mengatakan mereka tidak puas.
"Faktanya adalah mereka tidak memberikan kami informasi yang meyakinkan," ujar Steve Wang, wakil dari beberapa keluarga China di Beijing.
"Mereka mengatakan ada banyak kemungkinan yang berbeda-beda, namun mereka mendasarkannya hanya pada satu saja." (AP)