Amerika mengatakan tidak akan membiarkan “kelumpuhan diplomatik” di PBB menghambat usaha Amerika untuk menanggapi serangan senjata kimia di Suriah.
Diplomat-diplomat dari lima negara anggota Dewan Keamanan PBB memulai pembicaraan hari Rabu, terkait usul resolusi Inggris tentang kemungkinan tindakan militer.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Marie Harf mengatakan Amerika tidak melihat ada kemajuan soal Suriah karena Rusia menentang tindakan apapun.
Marie Harf menambahkan pemerintah Suriah tidak bisa terus menerus bersembunyi di balik Rusia. Harf mengatakan Amerika akan berkonsultasi dengan sekutu-sekutunya ketika mempertimbangkan serangan militer sendiri terhadap Suriah.
Kementerian Luar Negeri Rusia hari Rabu (28/8) mengatakan tindakan PBB terhadap Suriah sebelum tim pemeriksa senjata kimia PBB menyelesaikan pekerjaan mereka di Damaskus, akan prematur.
Pejabat-pejabat Amerika mengatakan tidak ada keraguan bahwa militer telah melakukan serangan senjata kimia di pinggiran kota Damaskus pekan lalu yang menewaskan ratusan warga sipil.
Duta Besar Suriah di PBB Bashar Ja’afari kembali menyangkal bahwa pemerintahnya bertanggungjawab dalam tindakan itu. Ia menyebut serangan semacam itu “kemarahan moral”. Ia menuduh mereka yang disebutnya sebagai teroris – sebutan pemerintah Suriah bagi pemberontak – yang menggunakan senjata kimia terhadap tentara Suriah.
Tetapi Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan tidak ada bukti bahwa kelompok oposisi Suriah memiliki kemampuan atau bahkan keinginan untuk menggunakan senjata kimia. Hague mengatakan seluruh bukti menunjuk pada satu arah. Ia juga menuduh Dewan Keamanan PBB gagal menjalankan tanggung jawabnya di Suriah dalam dua tahun terakhir.
Sementara itu, Presiden AS Barack Obama mengatakan ia belum memutuskan bagaimana menanggapi serangan senjata kimia di Suriah.
Presiden Obama mengatakan kepada program “NewsHour” stasiun televisi PBS – hari Rabu (28/8) bahwa serangan militer apapun akan disesuaikan dan terbatas, dengan mengatakan ia ingin rejim Assad tahu bahwa sebaiknya tidak menggunakan senjata kimia lagi.
Presiden Obama mengatakan ia tidak punya kepentingan dalam konflik berkepanjangan di Suriah. Tetapi sebelumnya memberi dukungan kepada kelompok teroris, dengan mengatakan ada kemungkinan senjata kimia itu ditujukan ke Amerika.
Presien Obama mengatakan Amerika tidak punya pilihan bagus dalam menangani Suriah.
Namun Presiden Obama mengatakan “serangan terbatas” yang ditujukan ke Suriah dapat mencegah serangan senjata kimia lain dan berdampak positif dalam jangka panjang pada keamanan nasional Amerika.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Marie Harf mengatakan Amerika tidak melihat ada kemajuan soal Suriah karena Rusia menentang tindakan apapun.
Marie Harf menambahkan pemerintah Suriah tidak bisa terus menerus bersembunyi di balik Rusia. Harf mengatakan Amerika akan berkonsultasi dengan sekutu-sekutunya ketika mempertimbangkan serangan militer sendiri terhadap Suriah.
Kementerian Luar Negeri Rusia hari Rabu (28/8) mengatakan tindakan PBB terhadap Suriah sebelum tim pemeriksa senjata kimia PBB menyelesaikan pekerjaan mereka di Damaskus, akan prematur.
Pejabat-pejabat Amerika mengatakan tidak ada keraguan bahwa militer telah melakukan serangan senjata kimia di pinggiran kota Damaskus pekan lalu yang menewaskan ratusan warga sipil.
Duta Besar Suriah di PBB Bashar Ja’afari kembali menyangkal bahwa pemerintahnya bertanggungjawab dalam tindakan itu. Ia menyebut serangan semacam itu “kemarahan moral”. Ia menuduh mereka yang disebutnya sebagai teroris – sebutan pemerintah Suriah bagi pemberontak – yang menggunakan senjata kimia terhadap tentara Suriah.
Tetapi Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan tidak ada bukti bahwa kelompok oposisi Suriah memiliki kemampuan atau bahkan keinginan untuk menggunakan senjata kimia. Hague mengatakan seluruh bukti menunjuk pada satu arah. Ia juga menuduh Dewan Keamanan PBB gagal menjalankan tanggung jawabnya di Suriah dalam dua tahun terakhir.
Sementara itu, Presiden AS Barack Obama mengatakan ia belum memutuskan bagaimana menanggapi serangan senjata kimia di Suriah.
Presiden Obama mengatakan kepada program “NewsHour” stasiun televisi PBS – hari Rabu (28/8) bahwa serangan militer apapun akan disesuaikan dan terbatas, dengan mengatakan ia ingin rejim Assad tahu bahwa sebaiknya tidak menggunakan senjata kimia lagi.
Presiden Obama mengatakan ia tidak punya kepentingan dalam konflik berkepanjangan di Suriah. Tetapi sebelumnya memberi dukungan kepada kelompok teroris, dengan mengatakan ada kemungkinan senjata kimia itu ditujukan ke Amerika.
Presien Obama mengatakan Amerika tidak punya pilihan bagus dalam menangani Suriah.
Namun Presiden Obama mengatakan “serangan terbatas” yang ditujukan ke Suriah dapat mencegah serangan senjata kimia lain dan berdampak positif dalam jangka panjang pada keamanan nasional Amerika.