Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menyerukan perundingan baru untuk memungkinkan pembangunan pipa Keystone XL, yang dirancang untuk mengangkut pasir minyak mentah Kanada ke kilang-kilang minyak Amerika dekat Teluk Meksiko, dan pipa Dakota Access untuk mengirim minyak dari negara bagian North Dakota ke Illinois.
Hari Selasa (24/1) malam, para pengunjuk rasa yang dipimpin oleh dua anggota DPR bergabung dengan para demonstran di dekat Gedung Putih. Anggota DPR partai Demokrat dari Arizona Raul Grijalva mengatakan tindakan itu mengabaikan perubahan iklim, arogan, dan bodoh.
"Saya hanya ingin berada di sini untuk bergabung dengan Anda. Apa yang dilakukan oleh pemerintahan ini dalam memorandum, pada dasarnya menginjak- injak segalanya yang nyata. Mereka bisa menyangkal perubahan iklim, tetapi kita tahu itu nyata. Mereka bisa terus berusaha memperjuangkan kepentingan perusahaan minyak besar, perusahaan gas besar dengan mengorbankan rakyat Amerika dan bumi kita ini,” ujar Grijalva .
Para demonstran juga berunjuk rasa di kota Seattle.
Setelah mempertimbangkan dengan panjang lebar dan lama, mantan Presiden Amerika Barack Obama menolak proyek Keystone pada tahun 2015 atas dasar lingkungan hidup.
Akhir tahun lalu, Corps of Engineers Angkatan Darat Amerika menghalangi proyek Dakota Access dan mengatakan akan mencari jalur pilihan lain setelah suku Indian Sioux di cagar budaya Standing Rock dan para pendukungnya menentang proyek itu yang mereka katakan akan mengancam air minum dan situs warisan budaya suku Indian.
Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat akan merundingkan lagi ketentuan-ketentuan proyek Keystone dengan para pejabat Kanada, dengan mengatakan bahwa proyek-proyek itu akan menciptakan 28.000 lapangan kerja. [sp/ds]