Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan Amerika dan sekutu-sekutunya tidak akan mengambil-alih perang saudara di Suriah.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan Amerika dan sekutu-sekutunya tidak akan mengambil-alih perang saudara di Suriah dengan melancarkan serangan udara atas negara itu.
Namun Kerry mengatakan, serangan kimia yang dituduhkan atas pemerintahan Bashar al-Assad tanggal 21 Agustus lalu yang menewaskan lebih dari 1.400 orang termasuk 426 anak-anak, telah melanggar “garis merah” yang ditentukan oleh dunia internasional.
Setelah bertemu dengan Menteri-menteri Liga Arab di Paris hari Minggu, Kerry mengatakan bahwa pemerintahan Obama telah menyebar-luaskan rekaman video tentang serangan kimia itu untuk meyakinkan rakyat Amerika dan Kongres supaya mendukung serangan militer atas Suriah.
Kerry juga mengatakan, dukungan internasional terus bertambah untuk menuduh pemerintah Suriah bertanggung-jawab atas serangan kimia itu.
Komentar itu dikeluarkannya hari Sabtu dalam wawancara pers di Paris, didampingi oleh menteri LN Perancis Laurent Fabius.
Sabtu pagi Kerry bertemu dengan menteri-menteri LN Eropa di Lithuania untuk menggalang dukungan bagi serangan Amerika atas Suriah.
Setelah pertemuan, ketua kebijakan politik luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton membacakan pernyataan kelompok itu yang menyerukan diambilnya tindakan yang jelas dan tegas atas serangan senjata kimia di Suriah, tapi ia tidak secara tegas menyebut tindakan militer.
Ashton juga mengatakan, uni Eropa ingin supaya krisis di Suriah itu ditangani oleh PBB, dan tindakan apapun yang akan dilakukan terhadap Suriah harus ditunda sampai tim pemeriksa PBB mengeluarkan laporannya.
Ketika berada di Paris, Menteri LN Amerika Kerry mengatakan, tokoh-tokoh Eropa telah membuat pernyataan yang tegas, kendati beberapa negara masih tidak yakin harus dilancarkannya tindakan militer. Kerry juga mengatakan, Presiden Obama belum mengambil keputusan tentang hal itu dan masih menunggu laporan dari tim pemeriksa PBB.
Namun Kerry mengatakan, serangan kimia yang dituduhkan atas pemerintahan Bashar al-Assad tanggal 21 Agustus lalu yang menewaskan lebih dari 1.400 orang termasuk 426 anak-anak, telah melanggar “garis merah” yang ditentukan oleh dunia internasional.
Setelah bertemu dengan Menteri-menteri Liga Arab di Paris hari Minggu, Kerry mengatakan bahwa pemerintahan Obama telah menyebar-luaskan rekaman video tentang serangan kimia itu untuk meyakinkan rakyat Amerika dan Kongres supaya mendukung serangan militer atas Suriah.
Kerry juga mengatakan, dukungan internasional terus bertambah untuk menuduh pemerintah Suriah bertanggung-jawab atas serangan kimia itu.
Komentar itu dikeluarkannya hari Sabtu dalam wawancara pers di Paris, didampingi oleh menteri LN Perancis Laurent Fabius.
Sabtu pagi Kerry bertemu dengan menteri-menteri LN Eropa di Lithuania untuk menggalang dukungan bagi serangan Amerika atas Suriah.
Setelah pertemuan, ketua kebijakan politik luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton membacakan pernyataan kelompok itu yang menyerukan diambilnya tindakan yang jelas dan tegas atas serangan senjata kimia di Suriah, tapi ia tidak secara tegas menyebut tindakan militer.
Ashton juga mengatakan, uni Eropa ingin supaya krisis di Suriah itu ditangani oleh PBB, dan tindakan apapun yang akan dilakukan terhadap Suriah harus ditunda sampai tim pemeriksa PBB mengeluarkan laporannya.
Ketika berada di Paris, Menteri LN Amerika Kerry mengatakan, tokoh-tokoh Eropa telah membuat pernyataan yang tegas, kendati beberapa negara masih tidak yakin harus dilancarkannya tindakan militer. Kerry juga mengatakan, Presiden Obama belum mengambil keputusan tentang hal itu dan masih menunggu laporan dari tim pemeriksa PBB.