Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri (Jen Psaki) mengatakan tidak diketahui apakah Kerry akan kembali ke Wina, di mana hari Jumat dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
Kantor berita resmi Iran Jumat pagi melaporkan bahwa Zarif dapat kembali ke Teheran untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat senior Iran Jumat malam. Tapi anggota delegasi itu kemudian mengatakan kepada kantor berita Iran bahwa pembicaraan belum mencapai tahap yang mengharuskan Zarif meninggalkan Wina.
Kekhawatiran semakin berkembang kedua pihak tidak akan dapat mempersempit perbedaan mereka pada waktunya untuk memenuhi target kesepakatan hari Senin.
Mereka bisa menyetujui lagi perpanjangan batas waktu untuk negosiasi. Namun Kerry hari Kamis mengatakan tim negosiasinya tidak merencanakan perpanjangan batas waktu.
Iran dan enam negara kuat dunia - Amerika, Inggris, China, Perancis, Rusia dan Jerman – telah berusaha selama setahun untuk mencapai kesepakatan yang akan mengurangi program nuklir Iran untuk mendapat imbalan pengurangan sank-sanksi yang dihadapinya.
Amerika dan sekutu-sekutunya telah lama bersikeras Iran sedang berusaha membangun bom nuklir. Iran mengatakan penelitian nuklirnya hanya untuk tujuan damai.