Tautan-tautan Akses

AS Catat Rekor Baru Jumlah Siswa Asing


Sekitar 900.000 siswa internasional belajar di universitas dan perguruan tinggi Amerika, angka yang tinggi dibandingkan sebelumnya.
Sekitar 900.000 siswa internasional belajar di universitas dan perguruan tinggi Amerika, angka yang tinggi dibandingkan sebelumnya.

Sekitar 900.000 siswa internasional belajar di universitas dan perguruan tinggi Amerika, angka yang tinggi dibandingkan sebelumnya. Sekitar separuh dari jumlah tersebut adalah siswa dari Asia, khususnya China.

Amerika Serikat tercatat sebagai negara dengan paling banyak siswa asing dibandingkan dengan negara lain di dunia, dan populasi siswa asingnya meningkat dengan stabil.

Laporan terbaru dari Institut Pendidikan Internasional (Institute of International Education) menyatakan bahwa pada tahun akademis 2013-2014, lebih dari 886.000 siswa asing mendaftar di institusi pendidikan tinggi, naik 8 persen dari tahun sebelumnya. Saat ini jumlah siswa asing di Amerika tercatat dua kali lipat dari sepuluh tahun yang lalu. Tren tersebut dipicu sebagian besar akibat kedatangan siswa dari China yang ingin mendapatkan gelar sarjana.

"Di Amerika Serikat cara belajar lebih fokus pada diskusi kelas dan pendapat Anda dan kemampuan untuk berdebat dengan yang lain, seperti professor atau guru, dan atmosfir ini yang ingin saya rasakan," kata Eric Xu, seorang siswa China yang belajar di Columbia University, di New York.

Sementara jumlah siswa China semakin meningkat, tahun akademis kali ini mencatat peningkatan jumlah siswa dari Kuwait, Brazil, Saudi Arabia dan bahkan Iran yang signifikan. Lebih dari 4 persen siswa di institusi pendidikan tinggi AS adalah siswa asing. Para pendidik mengatakan kehadiran siswa asing di sekolah Amerika menguntungkan, dan sekitar 4.000 perguruan tinggi dan universitas di Amerika bisa menampung lebih banyak lagi.

"Kami tahu bahwa siswa internasional memberikan kontribusi penting di ruang kelas dan kampus Amerika melalui perspektif global mereka dan paparan internasional kepada siswa Amerika yang mungkin tidak punya kesempatan untuk belajar di luar negeri," ujar Rajika Bhandari, Wakil Presiden Institute of International Education.

Siswa dari luar negeri juga menjadi nilai tambah bagi ekonomi AS.

"Tahun ini, sebesar $27 milyar pemasukan di tingkat negara bagian dan nasional, melalui pembayaran uang kuliah, tempat tinggal dan biaya lainnya," kata Evan Ryan, Wakil Menteri Luar Negeri untuk pendidikan.

Departemen Luar Negeri dan Departemen Pendidikan juga mempromosikan belajar keluar negeri bagi siswa AS.

"Kami percaya bahwa belajar di luar negeri bisa meningkatkan kemampuan kompetisi Amerika dengan memungkinkan siswa AS belajar bahasa begitu juga perspektif regional dan global yang dibutuhkan untuk bisa sukses di abad ke-21," ujar Ryan.

Sekitar 290.000 siswa AS belajar di luar negeri untuk tahun akademis 2012-2013. Eropa, khususnya Inggris, menjadi tujuan utama siswa Amerika, tapi laporan terbaru "Open Door" menunjukkan bahwa lebih banyak siswa saat ini memilih untuk belajar di negara-negara Amerika Latin dan China.

"China menjadi nomor lima negara yang menampung siswa AS, sebanyak lebih dari 14.000 orang," ujar Christine Farrugia dari International Institute of Education.

Sementara sekolah-sekolah di AS terus menarik anak muda dari seluruh dunia, pertukaran pelajar dengan negara-negara lain juga meningkat.

XS
SM
MD
LG