Ketegangan Politik Asia dan Krisis Eropa Fokus Pertemuan Bank Dunia-IMF

Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, mengatakan Tiongkok rugi karena tidak menghadiri pertemuan penting di Tokyo, Jepang (foto: 11/10).

Ketegangan politik di Asia dan kekhawatiran mengenai situasi Eropa menjadi agenda utama pertemuan Bank Dunia - IMF yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengakui “baik-buruknya” berita tentang zona Euro, keprihatinan utama para menteri keuangan dan pimpinan bank sentral Eropa.

Berita baiknya, ujarnya, organisasi baru – Mekanisme Stabilitas Eropa – sekarang berfungsi, karena punya hampir 650 miliar dolar untuk mendanai anggota-anggota zona Euro yang bermasalah.

Berita buruknya, papar Lagarde, adalah parlemen di negara-negara bermasalah menghalangi pemerintahan mereka bertindak efektif.

Lagarde juga memberi beberapa nasehat bagi ekonomi terbesar kedua dunia, Tiongkok

Ia mengatakan, “Jadilah mitra sepenuhnya dalam ekonomi global. Kedua, pusatkan perhatian pada pasar dalam negeri yang jelas merupakan mesin pertumbuhan yang harus diaktifkan Tiongkok. Ketika saya menyebut pasar dalam negeri, saya membaginya antara investasi dan konsumsi. Jelas, perhatian utama harus dipusatkan pada konsumsi karena investasi sudah berhasil dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.”

Menteri Keuangan Amerika Timothy Geithner menjelaskan pertumbuhan ekonomi Tiongkok lebih sulit dalam tahun-tahun belakangan dan sekarang kesulitan ekonomi Eropa berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang digerakkan oleh ekspor.

Ia menuturkan, “Mereka tidak bisa hanya duduk dan menelepon. Mereka harus sedikit berubah dari biasanya dan membiarkan perubahan itu menghasilkan kegiatan perluasan yang signifikan tanpa menimbulkan risiko seperti yang sekarang mereka khawatirkan, yang adalah agar tidak terjadi lagi penyimpangan, yaitu biaya-biaya tambahan, dari tindakan untuk mendapat uang secepat mungkin melalui sistem yang tidak mengalokasi sumber-sumber secara baik.”

Namun, menteri keuangan Tiongkok dan para bankir utama tidak hadir dalam pertemuan itu. Tiongkok mengirim pejabat-pejabat tingkat rendah untuk menunjukkan ketidaksenangan mereka terhadap tuan rumah Jepang. Kedua negara itu terjerat dalam perseteruan diplomatik mengenai gugus pulau tak berpenghuni yang dikuasai Jepang namun diklaim Tiongkok.

Lagarde, mantan menteri keuangan Prancis, mengecam ketidakhadiran Tiongkok dan mengatakan Tiongkok rugi karena tidak menghadiri pertemuan penting itu.

Pimpinan Bank Dunia mendesak menteri-menteri keuangan dunia dan para bankir negara maju agar tidak hanya memusatkan perhatian pada upaya mengatasi resesi di negara maju, tetapi juga mengambil langkah-langkah yang bisa membantu negara berkembang keluar dari kemiskinan.