Ketua DPR John Boehner hari Selasa (17/4) telah resmi menyatakan dukungannya pada Mitt Romney sebagai calon presiden dari Partai Republik.
Ini semakin menguatkan asumsi bahwa Mitt Romney akan memenangkan nominasi dalam konvensi di Tampa – Florida bulan Agustus nanti. Fokus perhatian kini mulai diarahkan pada siapa tokoh yang akan dipilih menjadi wakil presiden. Sejumlah nama dengan kelebihan dan kekurangannya pun mulai mengemuka.
Berbicara dari lobby kantor Komite Nasional Partai Republik di Capitol Hill, John Boehner menyatakan ia memilih Mitt Romney yang dinilainya memiliki serangkaian kebijakan ekonomi yang dapat membuat warga Amerika kembali memiliki pekerjaan, berbeda tajam dengan kebijakan ekonomi Presiden Obama yang gagal.
Dukungan John Boehner semakin menguatkan asumsi bahwa Mitt Romney akan menjadi calon presiden Partai Republik yang akan menantang Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat bulan November nanti. Pertanyaanya kini adalah siapa yang akan mendampingi Mitt Romney sebagai calon wakil presiden?.
Ada beberapa nama yang bermunculan. Paul Davis Ryan – senator dari negara bagian Wisconsin adalah salah satu di antaranya. Banyak analis mengatakan Mitt Romney paling nyaman bekerjasama dengan Paul Ryan – yang kini menangani urusan anggaran belanja negara di DPR.
Senator berusia 42 tahun ini memiliki suara paling berpengaruh dalam menentukan kebijakan ekonomi Partai Republik. Ia memperkenalkan rencana “The Path to Prosperity” atau “Jalan Menuju Kemakmuran” pada bulan April 2011 yang merupakan jawaban atas usul anggaran yang disampaikan Presiden Barack Obama. Bulan Maret lalu, Paul Ryan juga menyampaikan “The Path to Prosperity : A Blueprint for American Renewal” atau “Jalan Menuju Kemakmuran : Cetak Biru bagi Pemulihan Amerika”.
Yang juga paling mungkin mendampingi Mitt Romney adalah Marco Rubio – senator dari negara bagian Florida.
“Halo saya Marco Rubio – senator dari Florida. Saat ini seluruh mata tertuju pada negara bagian saya, yang akan menyelenggarakan pemilihan pendahuluan Partai Republik pekan depan. Ini adalah kontes yang menggembirakan dan saya tahu harapan begitu tinggi. Jadi saya ingin mengambil beberapa saat untuk menjelaskan kepada seluruh Amerika mengapa warga Partai Republik di Florida begitu gembira menyambut pemilihan pendahuluan ini. Karena kita yakin bahwa negara kita dalam bahaya besar”.
Demikian petikan pernyataan Marco Rubio beberapa hari menjelang pemilihan pendahuluan di negara bagian Florida tanggal 31 Januari lalu. Lahir dari orang tua yang merupakan imigran dari Kuba, Marco Rubio dinilai dapat meraih suara kelompok Amerika keturunan Hispanik dalam pemilu presiden nanti.
Namun dalam beberapa wawancara – Marco Rubio yang dijuluki sebagai “putra mahkota” gerakan Tea Party – menyatakan ia tidak berminat untuk menduduki posisi wakil presiden bagi Mitt Romney.
Selain Paul Ryan dan Marco Rubio, senator dari negara bagian Ohio – Rob Portman – juga disebut-sebut sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Mitt Romney. Alasannya Rob Portman paling dulu mendukung Mitt Romney dan berkampanye untuk Mitt Romney di negara bagian Ohio. Mitt Romney dikatakan mengenal baik Rob Portman dan menyeganinya.
Sementara untuk mendulang suara kaum perempuan yang cukup besar, dua tokoh yang disebut-sebut layak menjadi calon wakil presiden adalah gubernur South Carolina Nikki Haley dan bekas bakal calon presiden Michelle Bachmann. Tetapi banyak analis memperkirakan Mitt Romney enggan mengambil langkah ini mengingat apa yang terjadi dengan Sarah Palin – ketika menjadi calon presiden mendampingi John Mc Cain dalam pemilu presiden tahun 2008 lalu.
Diskusi tentang siapa yang akan mendampingi Mitt Romney ini tampaknya akan terus mengemuka hingga beberapa bulan ke depan, menjadi berita di sela-sela kekosongan agenda antara pemilihan pendahuluan dan kampanye menuju pemilu presiden. Jika Mitt Romney mengikuti tradisi, maka ia baru akan menetapkan pendampingnya sebagai calon wakil presiden pada musim panas nanti.
Berbicara dari lobby kantor Komite Nasional Partai Republik di Capitol Hill, John Boehner menyatakan ia memilih Mitt Romney yang dinilainya memiliki serangkaian kebijakan ekonomi yang dapat membuat warga Amerika kembali memiliki pekerjaan, berbeda tajam dengan kebijakan ekonomi Presiden Obama yang gagal.
Dukungan John Boehner semakin menguatkan asumsi bahwa Mitt Romney akan menjadi calon presiden Partai Republik yang akan menantang Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat bulan November nanti. Pertanyaanya kini adalah siapa yang akan mendampingi Mitt Romney sebagai calon wakil presiden?.
Ada beberapa nama yang bermunculan. Paul Davis Ryan – senator dari negara bagian Wisconsin adalah salah satu di antaranya. Banyak analis mengatakan Mitt Romney paling nyaman bekerjasama dengan Paul Ryan – yang kini menangani urusan anggaran belanja negara di DPR.
Senator berusia 42 tahun ini memiliki suara paling berpengaruh dalam menentukan kebijakan ekonomi Partai Republik. Ia memperkenalkan rencana “The Path to Prosperity” atau “Jalan Menuju Kemakmuran” pada bulan April 2011 yang merupakan jawaban atas usul anggaran yang disampaikan Presiden Barack Obama. Bulan Maret lalu, Paul Ryan juga menyampaikan “The Path to Prosperity : A Blueprint for American Renewal” atau “Jalan Menuju Kemakmuran : Cetak Biru bagi Pemulihan Amerika”.
Yang juga paling mungkin mendampingi Mitt Romney adalah Marco Rubio – senator dari negara bagian Florida.
“Halo saya Marco Rubio – senator dari Florida. Saat ini seluruh mata tertuju pada negara bagian saya, yang akan menyelenggarakan pemilihan pendahuluan Partai Republik pekan depan. Ini adalah kontes yang menggembirakan dan saya tahu harapan begitu tinggi. Jadi saya ingin mengambil beberapa saat untuk menjelaskan kepada seluruh Amerika mengapa warga Partai Republik di Florida begitu gembira menyambut pemilihan pendahuluan ini. Karena kita yakin bahwa negara kita dalam bahaya besar”.
Demikian petikan pernyataan Marco Rubio beberapa hari menjelang pemilihan pendahuluan di negara bagian Florida tanggal 31 Januari lalu. Lahir dari orang tua yang merupakan imigran dari Kuba, Marco Rubio dinilai dapat meraih suara kelompok Amerika keturunan Hispanik dalam pemilu presiden nanti.
Namun dalam beberapa wawancara – Marco Rubio yang dijuluki sebagai “putra mahkota” gerakan Tea Party – menyatakan ia tidak berminat untuk menduduki posisi wakil presiden bagi Mitt Romney.
Selain Paul Ryan dan Marco Rubio, senator dari negara bagian Ohio – Rob Portman – juga disebut-sebut sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Mitt Romney. Alasannya Rob Portman paling dulu mendukung Mitt Romney dan berkampanye untuk Mitt Romney di negara bagian Ohio. Mitt Romney dikatakan mengenal baik Rob Portman dan menyeganinya.
Sementara untuk mendulang suara kaum perempuan yang cukup besar, dua tokoh yang disebut-sebut layak menjadi calon wakil presiden adalah gubernur South Carolina Nikki Haley dan bekas bakal calon presiden Michelle Bachmann. Tetapi banyak analis memperkirakan Mitt Romney enggan mengambil langkah ini mengingat apa yang terjadi dengan Sarah Palin – ketika menjadi calon presiden mendampingi John Mc Cain dalam pemilu presiden tahun 2008 lalu.
Diskusi tentang siapa yang akan mendampingi Mitt Romney ini tampaknya akan terus mengemuka hingga beberapa bulan ke depan, menjadi berita di sela-sela kekosongan agenda antara pemilihan pendahuluan dan kampanye menuju pemilu presiden. Jika Mitt Romney mengikuti tradisi, maka ia baru akan menetapkan pendampingnya sebagai calon wakil presiden pada musim panas nanti.