Keuangan Taliban-Afghanistan Hancur pasca Tewasnya Akhtar Mansour

The Eiffel Tower is illuminated during a light show to celebrate its 130th anniversary in Paris, France, May, 15, 2019.

Juru bicara misi “Resolute Support” NATO di Afghanistan mengatakan Taliban-Afghanistan tampaknya menghadapi tekanan keuangan sejak tewasnya pemimpin Mullah Akhtar Mansour, yang lebih mahir mengelola uang.

“Bukti yang kami dapati menunjukkan adanya peningkatan pajak warga lokal ketika mereka bergerak. Kami yakin kematian Mullah Mansour memainkan peran juga,” ujar Brigadir Jendral Charles Cleveland di Kabul, hari Rabu (12/10).

Mansour yang tewas dalam serangan pesawat drone Amerika di propinsi Baluchistan – Pakistan bulan Mei lalu merupakan “tokoh keuangan” yang kuat, seperti juga keterlibatanya dalam perdagangan narkoba, yang tampaknya membantu operasi perang kelompok itu, kata Cleveland.

Perdagangan narkoba Afghanistan yang sangat luas merupakan salah satu sumber paling menguntungkan bagi Taliban. Menurut laporan New Times tentang hubungan Taliban dengan narkoba, Mansour adalah “puncak piramida pedagang narkoba suku Ishaqzai”. Dalam prosesnya ia mengumpulkan harta pribadi, menyogok pihak oposisi di dalam kelompoknya, dan membantu Taliban secara finansial.

Kematiannya mungkin mengganggu upaya Taliban mengambil keuntungan dari panen opium tahun ini.

“Panen opium tahun ini sangat luar biasa dan kami tadinya memperkirakan Taliban akan punya banyak uang , tetapi Mansour tewas dan kami melihat naiknya pajak warga lokal”, tambah Cleveland. [em/ii]