Hakim federal yang memimpin kasus dokumen rahasia mantan Presiden Donald Trump di Florida, Amerika Serikat, Senin, (15/7) menolak tuntutan jaksa dan berpihak pada pengacara pembela yang mengatakan bahwa penasihat khusus yang mengajukan tuntutan tersebut ditunjuk secara ilegal.
Keputusan oleh Hakim Distrik AS Aileen Cannon menjadi akhir yang mengejutkan dan tiba-tiba pada kasus kriminal yang ketika diajukan, secara luas dianggap sebagai kasus yang paling dapat menjerat Trump dari semua ancaman hukum yang dihadapi oleh mantan presiden dari Partai Republik tersebut.
Trump menghadapi puluhan tuduhan kejahatan yang menuduhnya menimbun dokumen rahasia secara ilegal di kediamannya Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, dan menghalangi upaya FBI untuk mendapatkan dokumen-dokumen itu kembali.
Pengacara pembela mengajukan beberapa gugatan terhadap kasus ini, termasuk gugatan teknis hukum yang menyatakan bahwa Penasihat Khusus Jack Smith telah ditunjuk secara tidak sah berdasarkan Klausul Pengangkatan Konstitusi, yang mengatur pengangkatan posisi tertentu di pemerintahan, dan bahwa kantornya secara tidak didanai secara benar oleh Departemen Kehakiman.
Cannon, yang caranya menangani kasus ini telah menarik perhatian sejak sebelum tuntutan diajukan, setuju dan menulis dalam sebuah keputusan setebal 93 halaman: "Para perumus Konstitusi memberikan Kongres peran penting dalam penunjukan pejabat utama dan pejabat yang lebih rendah. Peran tersebut tidak dapat direbut oleh Cabang Eksekutif atau disebarkan ke tempat lain - baik dalam kasus ini maupun kasus lain, baik pada saat kebutuhan nasional yang meningkat maupun tidak."
Tim Smith dengan keras menentang argumen tersebut dalam sidang dengar pendapat di hadapan Cannon bulan lalu. Smith mengatakan kepada Cannon bahwa meskipun kasus itu diputuskan mendukung tim pembela, koreksi yang tepat seharusnya tidak akan mengabaikan seluruh kasus.
Juru bicara tim Smith belum membalas permintaan untuk memberikan komentar, dan tim Trump berkomentar. [my/em]