Adam Kinzinger dari Illinois, salah satu dari hanya dua anggota Partai Republik yang duduk di komite penyelidikan atas pemberontakan 6 Januari menjadi emosional, Selasa (27/7) pada hari pembukaan sidang dengar keterangan terkait kerusuhan Gedung Capitol AS.
Berbicara langsung kepada Kepolisian Metropolitan dan sejumlah petugas polisi Capitol yang bersaksi di hadapannya, Kinzinger mengatakan kepada mereka, "Kalian mungkin secara individu sedikit merasa tak berdaya ... Tetapi kalian menang. Kalian tangguh bertahan."
"Demokrasi tidak ditentukan oleh hari-hari buruk kita. Itu ditentukan dari upaya bagaimana kita pulih dari hari-hari buruk," tambah Republikan dari negara bagian Illinois itu.
Kinzinger juga menghadapi partainya sendiri, yang mengungkapkan telah memperlakukan penyelidikan 6 Januari itu "hanya sebagai pertarungan partisan."
"Ini beracun dan merugikan petugas dan keluarga, staf dan karyawan di Gedung Capitol, termasuk rakyat Amerika yang pantas mendapatkan suatu kebenaran," ia menegaskan.
Tak lama setelah pemberontakan itu, hampir setiap anggota kongres dari Partai Republik mengecam tindak kekerasan massa tersebut – beberapa mengkritik Trump sendiri, yang mengatakan kepada para pendukungnya untuk "berjuang keras" untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilu AS.
BACA JUGA: Pelosi Tunjuk Tokoh Republik Kedua untuk Selidiki Insiden 6 JanuariNamun ketegangan partisan di Capitol Hill itu hanya kian memburuk sejak pemberontakan terjadi. Banyak anggota kongres dari Partai Republik yang sekarang berubah pikiran, serta mengecilkan, atau langsung menyangkal, kekerasan yang terjadi dan mencela penyelidikan yang dipimpin Demokrat itu dipandang bermotif politik.
Demokrat berharap dapat memenangkan dukungan publik untuk penyelidikan itu sekaligus mengingatkan rakyat atas kebrutalan tersebut termasuk bagaimana aparat penegak hukum yang disumpah untuk melindungi Gedung Capitol telah menderita luka-luka serius di tangan para perusuh.
"Saya berada di sini untuk menyelidiki 6 Januari, bukan karena sekedar keanggotaan saya, tetapi karena saya benar-benar merasa sebagai seorang berfaham Republik. Bukan untuk memenangkan pertarungan politik, namun mempelajari fakta dan membela demokrasi kita," kata Kinzinger. [mg/jm]