Kissinger Serukan Perundingan Perdamaian di Ukraina

Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger dalam sebuah wawancara yang dilakukan di New York, pada 5 Juni 2015. (Foto: AP/Richard Drew)

Diplomat veteran AS Henry Kissinger mengatakan bahwa kini waktunya telah tiba untuk membuat sebuah perundingan perdamaian di Ukraina guna mengurangi risiko sebuah Perang Dunia yang dapat memakan banyak korban.

Tetapi pemerintah Kyiv menolak seruannya itu dan menyebutnya sebagai “memberi peluang kepada agresor” dan menambahkan bahwa tidak akan ada kesepakatan jika hal itu melibatkan penyerahan wilayah Ukraina.

BACA JUGA: Perayaan Hanukah Dimulai di Ukraina di saat Perang Terus Berlangsung

Kissinger, yang kini berusia 99 tahun, merupakan arsitek kebijakan Perang Dingin terhadap Uni Soviet ketika menjabat sebagai menteri luar negeri di masa pemerintahan Presiden Richard Nixon dan Presiden Gerald Ford. Ia telah bertemu dengan Vladimir Putin beberapa kali sejak Putin menjadi presiden pada 2000.

Belum ada tanda-tanda mengenai kapan perang Ukraina akan segera berakhir sejak Putin melakukan invasi pada Februari lalu. Perang tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang serta memaksa jutaan orang mengungsi dari tempat tinggal mereka. Rusia kini mengontrol seperlima dari wilayah Ukraina.

BACA JUGA: Kemenhan Inggris: Konstruksi Pertahanan Rusia di Ukraina Ketinggalan Zaman

"Waktunya tiba untuk membangun perubahan strategis yang telah tercapai sebelumnya dan mengintegrasikan perubahan tersebut ke dalam sebuah struktur baru untuk mencapai perdamaian melalui negosiasi," tulis Kissinger pada majalan The Spectator.

"Sebuah proses perdamaian, bagaimanapun juga, harus menghubungkan Ukraina dengan NATO. Alternatif dari netralitas sudah tidak berarti lagi," [jm/lt/rs]