Lebih banyak pekerja AS yang menganggur minggu lalu mengajukan tunjangan pengangguran, mengakhiri penurunan jumlah klaim enam minggu berturut-turut. Demikian seperti dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS hari Kamis (17/6).
Ekonomi terbesar di dunia itu berada di jalur pemulihan dari pandemi virus corona, tetapi 412.000 pekerja yang baru dirumahkan mengajukan kompensasi pengangguran pekan lalu, naik 37.000 dari angka minggu sebelumnya, kata badan tersebut. Ini pertama kalinya dalam tiga minggu, angka mingguan mencapai 400.000.
Beberapa gubernur negara bagian dan pejabat kota di seluruh AS telah mengakhiri pembatasan virus corona, yang memungkinkan bisnis untuk pertama kalinya kembali buka sepenuhnya melayani para pelanggan. Keadaan demikian berdampak pada perekrutan lebih banyak pekerja.
California, negara bagian terpadat di AS membuka aktivitas ekonomi dan kembali beroperasi sepenuhnya minggu ini.
BACA JUGA: Klaim Tunjangan Pengangguran AS Kembali Turun, Inflasi MelonjakHampir 55% orang dewasa AS telah sepenuhnya divaksinasi COVID-19, meningkatkan pemulihan ekonomi, meskipun laju inokulasi telah menurun tajam dari puncaknya beberapa minggu lalu. Para pejabat di banyak negara bagian sekarang menawarkan berbagai insentif untuk menarik mereka yang belum divaksinasi agar bersedia disuntik, termasuk tawaran lotere yang menguntungkan.
AS menambahkan 559.000 pekerjaan pada Mei 2021, dua kali lipat melebihi angka 266.000 pada April lalu. Namun, sekitar 9,3 juta orang tetap menganggur di AS, menurut pemerintah.
Banyak pengusaha melaporkan kekurangan pekerja ketika sejumlah bisnis kembali beroperasi, terutama pekerjaan dengan upah yang rendah seperti pelayan restoran dan pegawai toko.
Banyak bisnis mengeluh tidak cukup mendapatkan pelamar untuk lowongan pekerjaan yang mereka tawarkan. Tingkat pengangguran turun menjadi 5,8% bulan Mei tahun ini, masih lebih tinggi dibandingkan angka 3,5% pada Maret 2020 sebelum pandemi COVID-19.
BACA JUGA: The Fed Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga AcuanPemerintah federal menyetujui pemberian tunjangan pengangguran tambahan sebesar $300 per minggu kepada para pekerja yang menganggur hingga awal September 2021 sebagai tambahan tunjangan pengangguran dari pemerintah negara bagian yang jumlahnya berbeda dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya.
Sedikitnya 25 dari 50 negara bagian, yang seluruhnya dipimpin oleh gubernur dari Partai Republik, mulai mengakhiri keikutsertaan dalam program pembayaran tunjangan federal dengan alasan sebagian pekerja menerima lebih banyak uang dari tunjangan pengangguran daripada penghasilan yang diterima jika kembali bekerja. Mereka menilai hal itu merusak pemulihan ekonomi dengan tidak mengisi sejumlah lowongan pekerjaan yang dibutuhkan.
Sebagian ekonom berpendapat, faktor-faktor lain yang mencegah orang kembali bekerja, termasuk kurangnya jasa pengasuhan anak atau ketakutan tertular virus corona.
Pemerintah federal AS menyatakan tidak berwewenang untuk memaksa negara bagian untuk terus memberikan tunjangan pengangguran hingga September mendatang. Presiden Joe Biden baru-baru ini menegaskan kembali aturan untuk menerima bantuan federal tambahan tersebut sehingga pekerja yang menganggur tidak dapat mempermainkan sistem. [mg/lt]