Koalisi Arab Saudi Yaman Akhiri Ketergantungan pada Amerika 

Petugas bandara internasional Sanaa, Yaman, memeriksa puing-puing pesawat militer yang hancur, 5 Mei 2015. (Foto: dok).

Amerika telah mengakhiri program pengisian bahan bakar pesawat-pesawat jet tempur koalisi pimpinan Arab Saudi yang terlibat di Yaman.

Arab Saudi, dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya telah menyampaikan penghentian program itu karena pasukan koalisi kini dapat melakukan operasi pengisian bahan bakar sendiri. Pejabat-pejabat Amerika mengatakan sebelumnya pengisian bahan bakar diberikan kepada sekitar 20 persen pasukan koalisi.

“Kami mendukung keputusan Kerajaan Arab Saudi,” ujar Menteri Pertahanan Jim Mattis. “Amerika dan pasukan koalisi berencana berkolaborasi untuk membangun pasukan Yaman yang sah guna membela rakyat Yaman, mengamankan perbatasan dan berkontribusi melawan upaya-upaya Al Qaeda dan ISIS di Yaman dan kawasan itu.

Untuk mendukung pemerintah Yaman, sejak tahun 2015 lalu pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi mulai membom pemberontak Houthi-Syiah yang didukung Iran. Sejak saat itu PBB memperkirakan lebih dari 10.000 orang tewas, di mana sebagian besar akibat serangan udara.

Belum jelas apakah berakhirnya operasi pengisian bahan bakar oleh Amerika itu akan menimbulkan dampak terhadap kinerja pasukan koalisi di Yaman.

Langkah untuk mengakhiri pengisian bahan bakar ini terjadi di tengah keaman dunia internasional terhadap pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, bulan lalu. [em]