Koalisi Militer Arab akan Selidiki Serangan Udara di Yaman

Anak-anak yang selamat dari serangan udara Saudi dirawat di rumah sakit Saada, Yaman, Jumat (10/8).

Koalisi militer Arab pimpinan Arab Saudi hari Jumat (10/8) mengatakan akan menyelidiki serangan udara yang menewaskan sedikitnya 50 orang, banyak dari mereka anak-anak, setelah sebelumnya membela serangan itu dan menyebutnya "tindakan militer yang sah."

Perubahan sikap itu terjadi ketika serangan itu menuai kecaman luas internasional, termasuk seruan Dewan Keamanan PBB untuk penyelidikan independen atas serangan udara tersebut.

Pemberontak Houthi Yaman mengatakan sedikitnya 40 anak tewas dalam serangan hari Kamis (9/8) di bagian utara negara itu. Salah satu rudal menghantam bus yang membawa anak-anak pulang dari piknik sekolah musim panas. Pemberontak mengatakan serangan juga melukai sedikitnya 77 orang.

Baca juga: Sekjen PBB Serukan Penyelidikan atas Serangan Udara yang Tewaskan Anak-Anak Yaman

Juru bicara Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington, Fatimah Baeshen, mengatakan dalam pernyataan, kasus itu telah dirujuk ke badan investigasi koalisi.

Koalisi militer Arab pimpinan Arab Saudi semula menuduh Houthi merekrut anak-anak dan menggunakan mereka di medan perang sebagai perisai.

Juga hari Jumat, Dewan Keamanan PBB menyerukan dilakukan penyelidikan yang kredibel dan transparan terhadap serangan itu. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mendesak "penyelidikan independen dan segera."

Mohammed Ali, pemimpin senior Houthi, mengatakan di Twitter menyambut baik seruan Guterres untuk penyelidikan dan "siap bekerja sama." [ka]