Utusan khusus PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed mengatakan ia tadinya berharap gencatan senjata itu akan diteruskan. “Kami ingin meningkatkannya dan kami bertujuan memperoleh jangkauan yang lebih luas dalam beberapa hari berikut,” katanya.
Kedua pihak tampaknya mematuhi gencatan senjata, kata Ahmed, “walaupun ada laporan pelanggaran dari kedua pihak di beberapa daerah.”
Pertempuran di Yaman, dimana pasukan pemerintah dan sekutunya yang dipimpin Saudi bertempur melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran, berkobar hari Jumat hingga Sabtu di perbatasan Saudi-Yaman, walaupun gencatan senjata masih berlaku hingga Sabtu malam.
Para saksi melaporkan terjadinya serangan udara koalisi yang dipimpin Saudi hari Sabtu terhadap peluncur-peluncur misil Houthi sebelah timur Sana’a.
Semua pihak sebelumnya telah setuju menghormati gencatan senjata yang didukung PBB itu sebagai cara untuk memungkinkan perbekalan yang sangat dibutuhkan mencapai kaum sipil yang terputus dari pertolongan dari luar.
Ahmed menggambarkan gencatan senjata itu sebagai kesempatan untuk menegakkan dasar bagi pembicaraan untuk mengakhiri perang saudara yang sudah hampir dua tahun di Yaman, yang berbatasan dengan Arab Saudi. Para pemantau mengatakan hampir 7.000 orang, paling sedikit separuh dari mereka kaum sipil, telah tewas sejak pemberontakan terjadi. [gp]