Mantan Sekjen PBB Kofi Annan akan menemui Presiden Bashar al-Assad untuk mendesak dipatuhinya gencatan senjata di Suriah, Selasa (29/5).
Utusan perdamaian internasional Kofi Annan bersiap-siap untuk menemui Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus untuk mendesak dipatuhinya gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak yang telah diperantarainya bulan lalu.
Annan dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Assad hari Selasa, sehari setelah tiba di ibukota Suriah itu dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Walid Moallam. Utusan PBB-Liga Arab itu memulai kunjungan di Suriah dengan menghimbau kepada siapa saja yang memegang senjata api agar meletakkan senjata mereka dan menyelesaikan konflik 15 bulan di negara mereka dengan damai.
Mantan sekjen PBB itu juga mengatakan ia kaget dan merasa ngeri oleh pembunuhan sedikitnya 108 orang sipil di kota pemberontak, Houla, Jumat lalu, dan menyebutnya kejahatan yang memuakkan.
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan pers hari Minggu yang menuduh langsung artileri dan tembakan tank pemerintah sebagai penyebab kematian itu. Tetapi, pernyataan itu tidak mengatakan siapa yang bertanggung jawab atas penembakan dan penikaman korban lain.
Pemerintah Suriah membantah perananan apapun dalam pembunuhan itu dan menuduh teroris bersenjata sebagai pelaku yang dituduhnya memotori pergolakan.
Pernyataan Vatikan yang dikeluarkan hari Senin mengatakan Paus Benediktus berduka karena pembantaian itu dan meminta kepada masyarakat internasional untuk melakukan berbagai upaya untuk mengakhiri krisis Suriah melalui dialog dan rekonsiliasi.
Menjelang kedatangan Annan, para aktivis menuduh pasukan keamanan Suriah memborbardir basis oposisi Hama mulai hari Minggu sampai Senin pagi sebagai pembalasan atas serangan pemberontak terhadap kedudukan pemerintah. Mereka mengatakan pertempuran itu menewaskan tentara, pemberontak dan paling sedikit 34 orang sipil di kota Suriah tengah itu. Korban tidak dapat dikukuhkan secara independen.
Kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan ia dan Presiden Perancis Francois Hollande telah sepakat untuk meningkatkan tekanan internasional terhadap pemerintahan Assad untuk mengakhiri penindasan berdarah rakyat Suriah tersebut. Cameron dan Hollande membicarakan krisis itu dalam pembicaraan melalui telepon hari Senin.
Annan dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Assad hari Selasa, sehari setelah tiba di ibukota Suriah itu dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Walid Moallam. Utusan PBB-Liga Arab itu memulai kunjungan di Suriah dengan menghimbau kepada siapa saja yang memegang senjata api agar meletakkan senjata mereka dan menyelesaikan konflik 15 bulan di negara mereka dengan damai.
Mantan sekjen PBB itu juga mengatakan ia kaget dan merasa ngeri oleh pembunuhan sedikitnya 108 orang sipil di kota pemberontak, Houla, Jumat lalu, dan menyebutnya kejahatan yang memuakkan.
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan pers hari Minggu yang menuduh langsung artileri dan tembakan tank pemerintah sebagai penyebab kematian itu. Tetapi, pernyataan itu tidak mengatakan siapa yang bertanggung jawab atas penembakan dan penikaman korban lain.
Pemerintah Suriah membantah perananan apapun dalam pembunuhan itu dan menuduh teroris bersenjata sebagai pelaku yang dituduhnya memotori pergolakan.
Pernyataan Vatikan yang dikeluarkan hari Senin mengatakan Paus Benediktus berduka karena pembantaian itu dan meminta kepada masyarakat internasional untuk melakukan berbagai upaya untuk mengakhiri krisis Suriah melalui dialog dan rekonsiliasi.
Menjelang kedatangan Annan, para aktivis menuduh pasukan keamanan Suriah memborbardir basis oposisi Hama mulai hari Minggu sampai Senin pagi sebagai pembalasan atas serangan pemberontak terhadap kedudukan pemerintah. Mereka mengatakan pertempuran itu menewaskan tentara, pemberontak dan paling sedikit 34 orang sipil di kota Suriah tengah itu. Korban tidak dapat dikukuhkan secara independen.
Kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan ia dan Presiden Perancis Francois Hollande telah sepakat untuk meningkatkan tekanan internasional terhadap pemerintahan Assad untuk mengakhiri penindasan berdarah rakyat Suriah tersebut. Cameron dan Hollande membicarakan krisis itu dalam pembicaraan melalui telepon hari Senin.