Kofi Annan Upayakan Dukungan Rusia untuk Atasi Konflik di Suriah

  • Jessica Golloher

Presiden Rusia Dmitry Medvedev (kiri) berbicara dengan utusan khusus PBB dan Liga Arab Kofi Annan dalam pertemuan di Moskow (Minggu, 25/3).

Utusan perdamaian internasional Kofi Annan sedang mengupayakan dukungan dari Rusia untuk membantu menghentikan pertumpahan darah di Suriah selama terjadi penumpasan terhadap pemberontakan anti-pemerintah.

Berita utama di seluruh dunia saat ini adalah: Utusan perdamaian internasional Kofi Annan sedang mengupayakan dukungan dari Rusia untuk membantu menghentikan pertumpahan darah di Suriah selama terjadi penumpasan terhadap pemberontakan anti-pemerintah.

Kofi Annan, utusan khusus PBB dan Liga Arab, bertemu di Moskow dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri kekerasan yang sudah berlangsung setahun di Suriah yang menewaskan sedikitnya 8.000 orang.

Presiden Medvedev mengatakan ini bisa menjadi kesempatan akhir Suriah untuk mencegah perang saudara yang berlangsung lama dan berdarah.

Karena itu, ujarnya, Rusia akan menawarkan dukungan penuh pada tingkat mana pun sepanjang hal itu mampu dilakukan Rusia.

Kofi Annan menyambut baik bantuan Rusia. Ia mengatakan, “Selagi kita bergerak maju, saya akan terus bergantung pada dukungan dan nasehat dari Anda, dan menurut saya Anda benar mengatakan bahwa Suriah punya kesempatan saat ini untuk bekerjasama dengan saya dan proses mediasi ini untuk mengakhiri konflik dan pertempuran itu, dan memberi akses kepada bantuan kemanusiaan untuk mereka yang membutuhkannya, serta memulai proses politik yang akan menuju kepada penyelesaian damai.”

Presiden Medvedev mendukung tujuan itu dan mengatakan ia sangat berharap upaya Kofi Annan akan membuahkan hasil positif.

Pihak Kremlim mengatakan akan sulit menghentikan pertumpahan darah di Suriah sampai dukungan luar negeri untuk kelompok oposisi dihentikan. Kremlin juga mengatakan bahwa dialog dengan kedua pihak perlu bagi perdamaian.

Rusia adalah sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad dan telah memveto dua resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai konflik Suriah. Rusia memandang veto-veto itu bersifat sepihak terhadap Presiden Assad. Namun, minggu lalu, Rusia mendukung pernyataan Dewan Keamanan yang mendukung misi Kofi Annan.

Utusan khusus Kofi Annan telah mengajukan enam butir rencana perdamaian, termasuk gencatan senjata, penarikan segera persenjataan berat dari wilayah-wilayah permukiman dan bantuan kemanusiaan.

Menteri Luar Negeri Rusia baru-baru ini mendukung himbauan dari Komite Palang Merah Bulan Sabit Internasional (ICRC) kepada pemerintah Suriah dan kelompok pemberontak agar berhenti bertempur untuk beberapa jam setiap hari guna memberikan kesempatan bagi badan itu membantu yang cedera. Rusia juga setuju bahwa para demonstran yang dipenjara harus bisa dijenguk.

Suriah tidak menyepakati gencatan senjata harian dan tidak memberi izin kepada ICRC untuk memasuki bagian-bagian negara yang dilanda pertempuran.