Dewan Keamanan PBB telah menetapkan pernyataan Presiden Dewan yang mendukung rencana utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan dalam upaya mengakhiri kerusuhan yang telah berlangsung setahun di Suriah.
Menurut pernyataan tersebut, Suriah akan menghadapi langkah-langkah lanjutan jika usul perdamaian Annan ditolak. Rencana itu menyerukan gencatan senjata, dialog politik antara pemerintah dan oposisi, serta akses bagi badan-badan bantuan kemanusiaan.
Koresponden VOA di PBB mengatakan dewan yang beranggota 15 negara, termasuk Rusia dan Tiongkok, dan bermarkas di New York itu menyetujui pernyataan tersebut dengan konsensus pada pukul 10 pagi waktu setempat, satu jam setelah berakhirnya tenggat bagi keberatan yang mungkin muncul terhadap isi pernyataan itu.
Pernyataan yang disusun Perancis dan berhasil diperoleh VOA sebelumnya itu memuat kekhawatiran yang dalam mengenai situasi yang memburuk di Suriah, dan menyatakan situasi itu mengakibatkan krisis hak asasi yang serius dan situasi kemanusiaan yang menyedihkan.
Pernyataan itu juga memberi dukungan penuh bagi upaya-upaya Annan untuk mengakhiri segera seluruh kekerasan dan pelanggaran hak asasi di Suriah.