Pemilihan presiden Kolombia yang sengit namun damai sepertinya akan berakhir dengan pemilihan putaran ke-2 antara seorang bekas pemberontak berhaluan sayap kiri dan seorang konservatif yang ingin merundingkan ulang perjanjian perdamaian dengan para pemberontak.
Penghitungan suara hampir selesai. Mantan senator yang konservatif, Ivan Duque, diperkirakan akan unggul dengan 39 persen, disusul Gustavo Petro yang berhaluan sayap kiri dengan 25 persen.
Tapi tidak ada yang meraih 50 persen suara yang dibutuhkan untuk menghindari putaran kedua pada 17 Juni.
Para pejabat pemilu mengatakan pemilu berlangsung “normal” dan di kota-kota besar jumlah pemilih yang memberikan suara besar.
Pemilu pada Minggu (27/5) itu adalah yang pertama sejak Kolombia menandatangani perjanjian perdamaian dengan pemberontak FARC pada 2016. Perjanjian itu mengakhiri pemberontakan selama lebih dari 50 tahun yang menewaskan lebih dari 220 ribu orang. [vm/ds]