Para komandan pemberontak Suriah di Aleppo yang bergolak mengatakan tidak akan menyerahkan bagian timur kota itu ke pasukan pemerintah yang didukung Rusia, meskipun mereka diserang terus menerus oleh pemerintah yang mengancam mundurnya para pejuang oposisi setelah pendudukan empat tahun.
“Saya tanya kepada faksi-faksi, mereka mengatakan tidak akan menyerah,” kata komandan Zakaria Malahifji dalam komentarnya Sabtu (3/12) kepada Reuters.
Dia berbicara dari Turki, di mana sekelompok pemimpin pemberontak dilaporkan mengadakan pembicaraan rahasia dengan para utusan Rusia mengenai krisis Aleppo yang telah berlangsung beberapa bulan.
“Kalau warga sipil yang pergi, itu tidak jadi soal, tapi kami tidak akan meninggalkan kota itu,” kata Malahifji.
Malahifji berbicara beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow siap untuk mengadakan pembicaraan dengan Washington untuk, “menjamin penarikan semua pemberontak tanpa terkecuali dari Aleppo timur.”
Pernyataan Lavrov itu muncul setelah pertemuan hari Jumat di Roma dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Pembicaraan lebih lanjut antara kedua diplomat itu dijadwalkan minggu depan di Jenewa. [vm]