Jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah kini mencapai 450 orang, demikian menurut Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu dalam keterangan tertulis seusai rapat yang dilakukan otorita Palu, Sabtu (29/9) malam.
VOA belum berhasil menghubungi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendapatkan konfirmasi jumlah korban tersebut.
Namun ketika singgah di Hong Kong, seusai mengikuti sidang Majelis Umum PBB di New York, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa “korban meninggal mungkin bisa ribuan.” Ia merujuk pada gempa dan tsunami di Aceh yang sempat ditanganinya pada 2004.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memimpin rapat koordinasi penanganan gempa dan tsunami di Palu pada Sabtu sore usai melakukan peninjauan dan koordinasi di lapangan selama enam jam lebih.
Rapat dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Wakapolri Komjen Ari Dono, Kepala Basarnas F. Hery Bambang Soelistyo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, dan beberapa pejabat di Palu.
BACA JUGA: BNPB: Gempa Bumi dan Tsunami di Palu dan Donggala, Sedikitnya 384 MeninggalDalam rapat yang dilakukan di tenda Gubernuran Sulawesi Tengah itu diketahui bahwa seluruh fasilitas listrik di Palu dan Donggala masih belum berfungsi, sementara saluran komunikasi baru berfungsi di beberapa lokasi.
Bandara Mutiara Sis Palu sudah dibuka, tetapi masih terbatas untuk kepentingan penanganan bencana.
Akses menuju Palu sangat terbatas. Koresponden VOA Yoanes Litha mencoba memasuki Palu dari Poso lewat jalan darat, tetapi terhenti di Parigi karena seluruh jalan dan jembatan rusak total.
Kapolres Poso Sabtu malam mengabarkan jalan masuk Palu melalui Napu masih baik dan akan membuka jalur itu untuk operasi pengiriman bantuan mulai Minggu (30/9) pagi.
Dalam rapat itu Menko Polhukam Wiranto memerintahkan untuk segera memakamkan korban setelah diidentifikasi melalui sidik jari atau pengenalan wajah, mengintensifkan pencarian korban di antara puing-puing bangunan yang hancur, dan mengupayakan masuknya bantuan kemanusiaan dari Makassar dan kota-kota lain di sekitar Palu.
Pendirian dapur umum juga akan diperbanyak, terutama di 24 titik pengungsian yang sudah menampung sekitar 16.732 pengungsi.
Presiden Joko Widodo menurut rencana akan terbang ke Palu Minggu pagi untuk memonitor langsung upaya penanganan gempa dan tsunami ini. [em]