Komisi Kerajaan Selandia Baru Salahkan Operator atas Insiden Tambang Batu Bara

Suasana pertambangan batu bara di Pike River, Selandia Baru, sebelum terjadinya ledakan 19 November 2010 (Foto: dok). Hasil penyelidikan tim komisi kerajaan Selandia Baru menyatakan bahwa ledakan tersebut terjadi karena kelalaian operator yang meremehkan standar keselamatan pekerja, Senin (5/11).

Hasil penyelidikan Komisi Kerajaan Selandia Baru menyatakan bahwa ledakan di pertambangan Sungai Pike, 19 November 2010 merupakan kelalaian operator karena meremehkan standar keselamatan pekerja.
Penyelidikan Komisi Kerajaan mengenai ledakan di pertambangan Sungai Pike tanggal 19 November tahun 2010 itu mengatakan hari Senin (5/11) bahwa pertambangan South Island selalu mencatat tingkat methan dalam kadar tinggi yang membahayakan.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa pemerintah seharusnya tidak mengizinkan pertambangan beroperasinya tambang tersebut hingga penyebab ledakan selesai dperiksa. Menteri Perburuhan Selandia Baru meletakkan jabatan setelah dikeluarkannya laporan tersebut.

Pertambangan batu bara di South Island telah dihentikan setelah insiden ledakan itu dan beberapa ledakan susulan yang terjadi lima hari sesudahnya. Sementara Perusahaan Pertambangan Pike River tidak lama setelah setelah peristiwa tersebut dinyatakan bangkrut.

Mantan pimpinan perusahaan, Peter Whittal, telah mengaku tidak bersalah atas 12 pasal pidana yang dikenakan terhadapnya bulan November tahun lalu. Pengacaranya mengatakan Whittal telah menjadi kambing hitam atas terjadinya insiden itu.