Komisi Intelijen Senat AS akan Rilis Laporan Sementara Penyelidikan Rusia

Senator Richard Burr, Komisi Intelijen Senat AS (foto: dok).

Para pemimpin Komisi Intelijen Senat AS akan memberi keterangan terbaru terkait penyelidikan mengenai campurtangan Rusia dalam pemilu presiden 2016 dan apakah kubu kampanye Trump berkolusi dengan Kremlin untuk membantu Trump meraih kemenangan.

Richard Burr, dari Partai Republik, yang menjadi ketua komisi itu, dan Mark Warner dari Partai Demokrat, dijadwalkan akan mengadakan konperensi pers yang akan mengungkap kesimpulan yang telah mereka capai dan rencana untuk mencegah Rusia mencampuri pemilu AS di masa depan.

Para pejabat komisi itu diberitakan tidak sabar menunggu penyelidikan itu tuntas sebelum mengungkapkan kepada publik bahwa Rusia kemungkinan akan ikut campur lagi di masa depan.

Mayoritas tim keamanan nasional Trump menyetujui kesimpulan komunitas intelijen bahwa Rusia mencampuri pemilu tahun lalu untuk mengusahakan kemenangan Trump. Namun, presiden, hingga sejauh ini, belum mengatakan, ia mempercayainya.

Selama penyelidikan, para anggota komisi itu dan staf penyelidik umumnya melangsungkan wawancara tertutup dengan beberapa orang dekat Trump dan komunitas intelijen.

Mantan juru kampanye Trump, Paul Manafort, dan penasehat senior Gedung Putih Jared Kushner, yang juga menantu Trump, telah diwawancara. Sejumlah eksekutif senior perusahaan media sosial, seperti Facebook dan Twitter, juga telah diinterogasi. Dari para eksekutif tersebut, komisi intelijen mendapati informasi mengenai banyak iklan dukungan Rusia yang ditujukan untuk memecah belah para pemilih dalam isu-isu penting sebelum pemilu. [ab/uh]