Komite urusan luar negeri Parlemen Turki menyetujui permohonan Swedia untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) pada Selasa (26/12). Persetujuan itu membuat negara Nordik yang sebelumnya memegang prinsip non-blok itu semakin mendekati status anggota aliansi militer negara-negara Barat.
Protokol penerimaan keanggotaan Swedia ke dalam NATO itu kini harus disetujui dalam sidang paripurna, pada tahap terakhir proses legislatif di Turki. Belum ada jadwal pasti kapan sidang itu akan digelar.
Turki, anggota NATO, telah menunda ratifikasi pendaftaran Swedia ke dalam NATO selama lebih dari setahun karena menuduh negara Nordik itu terlalu lunak terhadap kelompok-kelompok yang dianggap Ankara sebagai ancaman keamanan negaranya. Antara lain, para militan Kurdi dan anggota sebuah jaringan yang disebut Ankara bertanggung jawab atas upaya kudeta yang gagal pada 2016.
BACA JUGA: NATO Tambah Anggota, Ukraina Masih Harus MenungguAwal bulan ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menghadirkan hambatan lain. Erdogan secara terbuka mengaitkan ratifikasi keanggotaan Swedia di NATO dengan persetujuan Kongres AS terhadap permintaan Turki akan 40 pesawat jet tempur F-16 baru dan perlengkapannya, untuk memodernisasi armada tempur Turki saat ini.
Erdogan juga meminta Kanada dan sekutu lainnya di NATO, untuk mencabut embargo senjata yang dikenakan terhadap Turki.
Gedung Putih memenuhi permintaan Turki terkait pesawat jet F-16, meski terdapat tentangan kuat di Kongres mengenai penjualan peralatan militer ke Ankara.
Komite urusan luar negeri parlemen Turki telah mulai membahas pendaftaran keanggotaan Swedia di NATO bulan lalu. Namun, pertemuan itu dibubarkan setelah para anggota parlemen dari partai pendukung Pemerintahan Erdogan mengajukan mosi penundaan dengan alasan terdapat sejumlah isu yang perlu diklarifikasi dan bahwa negosiasi dengan Swedia belum cukup “matang.”
BACA JUGA: AS, Finlandia akan Tandatangani Perjanjian Kerja Sama PertahananPada Selasa, mayoritas legislator di dalam komite itu memilih mendukung permohonan Swedia untuk bergabung dengan NATO.
Swedia dan Finlandia meninggalkan posisi tradisional mereka sebagai negara nonblok untuk mendapatkan perlindungan keamanan NATO, menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Finlandia bergabung menjadi anggota ke-31 aliansi militer itu pada April, setelah parlemen Turki meratifikasi pendaftaran keanggotaan negara tersebut.
NATO mewajibkan persetujuan bulat dari seluruh negara anggotanya untuk memperluas aliansi. Hanya Turki dan Hungaria yang menahan pendaftaran keanggotaan Swedia selama ini. Hungaria menuduh politisi Swedia menyampaikan “kebohongan secara terang-terangan” tentang kondisi demokrasi Hungaria.
Penundaan itu membuat frustrasi negara anggota NATO lain yang dengan cepat menyetujui pendaftaran keanggotaan Swedia dan Finlandia. [rd/ns]