Pintu perguruan-perguruan tinggi dan universitas Amerika masih tetap terbuka lebar dan menyambut mahasiswa internasional meskipun kebijakan mengenai visa ketat, menurut para pejabat Departemen Luar Negeri.
“Departemen Luar Negeri Amerika tetap bertekad kuat untuk memungkinkan datangnya laki-laki dan perempuan dari seluruh dunia ke universitas-universitas Amerika di semua negara-bagian besar dan kecil. Hal ini akan meyakinkan kami bahwa keberhasilan mahasiswa internasional merupakan bagian dari keberhasilan kami,” kata Penasehat Senior Asisten Menteri Luar Negeri Rick Ruth.
Larangan melakukan kunjungan terhadap imigran – termasuk para mahasiswa – dari enam negara yang berpenduduk mayoritas Muslim ke Amerika dikeluarkan bulan Maret, tetapi pengadilan-pengadilan federal telah mencegah larangan itu berlaku penuh.
“Kita secara tegas harus melakukan peninjauan kembali tentang pemberian visa dan program-program pengungsi untuk meningkatkan keyakinan kita dalam mengizinkan masuknya para pendatang dan imigran ke Amerika. Kita tidak bisa membiarkan para pelaku yang memanfaatkan sistem imigrasi kita untuk membunuh warga Amerika,” kata John Kelly yang waktu itu menjadi Menteri Keamanan Dalam Negeri bulan Maret, ketika larangan untuk berkunjung diumumkan. (sp/ii)