Kondisi Keuangan Yunani Buruk, Kreditor Eropa Ragu soal Dana Talangan

Pemimpin keuangan Eropa, Jean-Claude Juncker mengatakan, kreditor swasta khawatir rugi besar atas pinjaman dana talangan kepada Yunani.

Pemimpin keuangan Eropa, Jean-Claude Juncker, menyatakan bahwa kreditor swasta harus menanggung kerugian lebih besar atas pinjaman Yunani.

Para pemimpin Eropa ragu-ragu mengenai persyaratan dana talangan kedua yang sudah direncanakan untuk menyelamatkan Yunani yang dililit utang, karena memburuknya kondisi keuangan negara itu.

Seorang pemimpin utama keuangan Eropa, Perdana Menteri Luxemburg Jean-Claude Juncker, hari Selasa menyatakan bahwa kreditor swasta harus menanggung kerugian lebih besar atas pinjaman Yunani yang mereka pegang. Dana talangan kedua ini merupakan bagian dari dana talangan keseluruhan sebesar 211 miliar dolar yang disetujui pada bulan Juli, selain bantuan internasional sebesar 159 miliar dolar tahun lalu.

Pihak swasta yang memegang obligasi Yunani pada awalnya ditargetkan mengalami kerugian investasi 21 persen, tetapi beberapa analis mengatakan angka itu bisa meningkat sampai 50 persen. Juncker mengatakan keadaan keuangan Yunani telah memburuk sejak pertengahan musim panas, tetapi menolak untuk menjelaskan dengan tepat bagaimana persyaratan dana talangan itu mungkin diubah.

Sementara itu para menteri keuangan zona euro telah menunda keputusan untuk memberi Yunani satu lagi angsuran dana talangan sebesar 11 miliar dolar, setelah pemerintah di Athena mengaku tidak akan memenuhi target defisit yang disepakati dengan kreditor internasional.

Selama berminggu-minggu, Yunani menyatakan akan kehabisan uang tunai dan dapat menunggak utang bulan ini. Tapi Yunani Selasa ini menyatakan keuangan negara itu cukup sampai pertengahan November.

Sementara itu, bank-bank utama Eropa menghadapi keprihatinan keuangan baru berkaitan dengan utang-utang Yunani sementara bank Belgia-Perancis, Dexia berjuang untuk menghindari kebangkrutan.

Markas besar Bank Dexia di Brussels, Belgia (4/10). Bank Belgia-Perancis ini tengah berjuang untuk menghindari kebangkrutan.

Saham-saham Dexia anjlok hari Selasa ke tingkat paling rendah menjadi kurang dari satu euro meskipun kedua pemiliknya, pemerintah Belgia dan Perancis menjanjikan terus mendukung bank itu. Pada awal krisis tahun 2008, kedua pemerintah membantu memberi dana talangan kepada bank itu bank kredit Belgia yang terbesar, dengan suntikan dana sebesar delapan milyar dolar.

Menteri Keuangan Belgia, Didier Reynders dan pejabat Perancis mengatakan mereka akan menciptakan sebuah “bank” yang akan mengambil alih asset-asset terburuk Dexia- supaya jangan terpengaruh oleh krisis hutang Yunani. Bank itu sudah menderita kerugian 338 juta dolar karena membeli surat-surat berharga Yunani, namun kerugiannya bisa meluas dalam beberapa bulan mendatang kalau Yunani akhirnya tidak bisa membayar utang-utang internasionalnya.

Bank-bank Eropa lain yang membeli obligasi Yunani juga kehilangan dana dalam jumlah besar melebihi yang mereka ketahui sebelumnya. Dua bank Perancis, BNP Paribas dan Societe Generale telah mencatat kerugian 1,2 milyar dolar. Analis keuangan mengatakan kedua bank itu dan bank lainnya di Eropa bisa rugi lebih besar lagi jika krisis Yunani tidak teratasi dan hutang di benua itu menyebar ke pemerintah-pemerintah lain.