Konferensi PBB Hasilkan Rancangan Naskah Kesepakatan Iklim

Presiden Perancis, Francois Hollande memberikan pidato di hadapan para delegasi COP21 di Paris, Jumat (4/12).

Para pengecam mengatakan banyak masalah belum terselesaikan dan masih harus disepakati sebelum konferensi perubahan iklim COP 21 berakhir di Paris, hari Jumat (4/12).

Pejabat-pejabat dari 195 negara yang menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB di Paris telah menyetujui sebuah rancangan naskah kesepakatan iklim.

Dokumen itu, yang disetujui setelah empat tahun berunding, dimaksudkan untuk memberi pilihan kepada negara-negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca penyebab perubahan iklim.

Para pengecam mengatakan banyak masalah belum terselesaikan dan masih harus disepakati sebelum konferensi COP 21 berakhir hari Jumat, termasuk siapa yang harus menanggung pembiayaan tujuan-tujuan baru.

Perwakilan dari 134 negara berkembang keberatan atas upaya beberapa negara industri maju yang mengatur persyaratan bagi pendanaan.

Proposal itu mencakup kata-kata baru yang menunjukkan pendanaan dalam mengatasi perubahan iklim harus ditanggung tidak hanya oleh negara-negara maju, tetapi juga oleh negara-negara berkembang "yang juga mampu untuk menanggungnya."

"Langkah ini pada dasarnya mengakui ada negara-negara berkembang yang lebih maju yang sudah mulai berkontribusi dan menurut kami ini baik dan mereka akan didorong untuk melakukannya," kata utusan Amerika untuk isu perubahan iklim, Todd Stern.

Sementara itu, delegasi dari 10 senator dari Partai Demokrat Amerika bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon dan mantan wakil presiden Amerika Al Gore untuk menyampaikan dukungan mereka selagi perundingan untuk mencapai kesepakatan masih berlangsung.

Dalam sebuah konferensi pers mereka hari Sabtu di luar konferensi Paris, para senator itu menyatakan optimisme bahwa perjanjian yang mengikat dapat dicapai di Paris. [zb]