Kongres AS yang terpecah kini menghadapi tugas sulit untuk menyelesaikan perbedaan signifikan mengenai prioritas anggaran dan isu pajak.
Dengan berakhirnya penutupan pemerintah Amerika, anggota Kongres yang terpecah kini menghadapi tugas sulit, menyelesaikan perbedaan signifikan mengenai prioritas anggaran dan pajak negara itu.
Presiden Amerika Barack Obama, seorang Demokrat, dan lawan-lawannya dari Partai Republik di Kongres selama ini gagal mencapai kesepakatan mengenai anggaran pemerintah secara keseluruhan selama lima tahun Obama menjabat presiden. Kongres seringkali mengambil langkah-langkah yang dipicu krisis guna memungkinkan pemerintah tetap beroperasi.
Anggota Kongres dari fraksi Demokrat dan Republik hari Kamis memulai diskusi, berusaha menyelesaikan perbedaan luas dalam anggaran tahun 2014 yang disetujui Senat yang dikendalikan Demokrat dan DPR yang dipimpin Partai Republik. Di Amerika, Demokrat yang liberal umumnya mendukung anggaran pemerintah yang lebih besar untuk program sosial; dan pajak lebih tinggi bagi orang kaya. Sedangkan Partai Republik yang konservatif selalu meminta pengurangan pajak dan pengurangan peran pemerintah.
Kesepakatan mengakhiri penutupan sebagian pemerintah selama 16 hari dan meningkatkan pagu utang negara itu, menuntut perunding anggaran agar mencapai kesepakatan anggaran menjelang pertengahan Desember, sebulan menjelang tenggat pertengahan Januari ketika dana pemerintah habis.
Seorang analis ekonomi Amerika, Jim O'Sullivan dari High Frequency Economics, kepada VOA menyatakan ia tidak yakin para perunding mampu mencapai kesepakatan jangka panjang. Sebaliknya, kata O'Sullivan, ia memperkirakan perunding akan mencoba mencari jalan keluar untuk membatasi pemotongan wajib yang ditetapkan, yang akan mengurangi anggaran pertahanan Amerika.
Dalam pidato Gedung Putih, Presiden Obama menjelaskan prioritasnya. Ia ingin merampingkan anggaran pensiun dan bantuan kesehatan bagi Lansia dengan imbalan kenaikan pajak bagi orang kaya. Tetapi kaum Republik tetap menolak kenaikan pajak lagi setelah tahun lalu sepakat menaikkan pajak bagi keluarga berpenghasilan lebih dari 400 ribu dolar per tahun.
Presiden Amerika Barack Obama, seorang Demokrat, dan lawan-lawannya dari Partai Republik di Kongres selama ini gagal mencapai kesepakatan mengenai anggaran pemerintah secara keseluruhan selama lima tahun Obama menjabat presiden. Kongres seringkali mengambil langkah-langkah yang dipicu krisis guna memungkinkan pemerintah tetap beroperasi.
Anggota Kongres dari fraksi Demokrat dan Republik hari Kamis memulai diskusi, berusaha menyelesaikan perbedaan luas dalam anggaran tahun 2014 yang disetujui Senat yang dikendalikan Demokrat dan DPR yang dipimpin Partai Republik. Di Amerika, Demokrat yang liberal umumnya mendukung anggaran pemerintah yang lebih besar untuk program sosial; dan pajak lebih tinggi bagi orang kaya. Sedangkan Partai Republik yang konservatif selalu meminta pengurangan pajak dan pengurangan peran pemerintah.
Kesepakatan mengakhiri penutupan sebagian pemerintah selama 16 hari dan meningkatkan pagu utang negara itu, menuntut perunding anggaran agar mencapai kesepakatan anggaran menjelang pertengahan Desember, sebulan menjelang tenggat pertengahan Januari ketika dana pemerintah habis.
Seorang analis ekonomi Amerika, Jim O'Sullivan dari High Frequency Economics, kepada VOA menyatakan ia tidak yakin para perunding mampu mencapai kesepakatan jangka panjang. Sebaliknya, kata O'Sullivan, ia memperkirakan perunding akan mencoba mencari jalan keluar untuk membatasi pemotongan wajib yang ditetapkan, yang akan mengurangi anggaran pertahanan Amerika.
Dalam pidato Gedung Putih, Presiden Obama menjelaskan prioritasnya. Ia ingin merampingkan anggaran pensiun dan bantuan kesehatan bagi Lansia dengan imbalan kenaikan pajak bagi orang kaya. Tetapi kaum Republik tetap menolak kenaikan pajak lagi setelah tahun lalu sepakat menaikkan pajak bagi keluarga berpenghasilan lebih dari 400 ribu dolar per tahun.