Nelson Mandela diopname di rumah sakit hanya seminggu sebelum partai ANC yang berkuasa di Afrika Selatan bersidang untuk memilih calon ketua partai sebagai pemimpin baru.
JOHANNESBURG —
Partai berkuasa di Afrika Selatan, Kongres Nasional Afrika - ANC, berulang tahun ke-100 tahun ini, dan acara itu disambut gemuruh oleh para pendukung setia partai dan sejumlah kepala negara asing.
Namun Nelson Mandela, presiden Afrika Selatan yang kini berusia 94 tahun, absen dari perayaan itu. Mandela telah dirawat selama dua malam di sebuah rumah sakit militer di Pretoria karena penyakit yang tidak diungkapkan. Pejabat pemerintah hari Sabtu mengatakan Mandela menjalani tes rutin, dan Presiden Jacob Zuma hari Minggu mengatakan ia menjenguk Mandela dan mendapati kondisinya "nyaman."
Juru bicara Kepresidenan Mac Maharaj mengatakan Mandela baik-baik saja. Ia mengulangi pernyataan bahwa opname Mandela bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Maharaj tidak mengatakan berapa lama Mandela mungkin opname di rumah sakit.
Mandela menjadi presiden Afrika Selatan pertama dari partai ANC, sebagai hasil dari pemilu multiras pertama tahun 1994. Mandela merupakan salah seorang pemimpin utama partai saat partai itu dilarang pada era apartheid, dan menanggung penderitaan berat dipenjara selama 27 tahun atas perannya dalam menentang kekuasaan warga minoritas kulit putih.
Mandela memainkan peran kunci dalam pengesahan partai ANC dan upayanya diteruskan melalui serangkaian pembicaraan pribadi dengan pemerintah selama tahun-tahun terakhirnya di penjara. Ia dibebaskan tahun 1991 dan dianugerahi Hadiah Nobel Perdamatan 19 tahun lalu karena upayanya mengakhiri apartheid. Mandela menandatangani konstitusi baru negara itu tanggal 10 Desember 1996.
Mandela tidak lagi menjabat sebagai ketua partai ANC sejak tahun 1997. Ia mundur dari kegiatan umum tahun 2004, dan yayasan amalnya telah memperketat pengawasan di sekelilingnya. Mandela tidak lagi melakukan wawancara dan penampilan publiknya semakin jarang.
Namun, meskipun ia tidak lagi memimpin gerakan, ia masih menjadi sosok nurani bangsa ini, kata analis Paul Graham, dan opnamenya di rumah sakit berdampak pada politik.
“Menurut saya tidak diragukan antara tahun 1994 dan paling tidak sampai 2000, kami memiliki pemerintahan yang bekerja keras terdiri dari orang-orang terbaik, dan sangat berkomitmen bagi transformasi Afrika Selatan. Pada masa itu, perilaku dan sosok Mandela telah menyatukan orang-orang dengan cara yang belum pernah terjadi lagi sejak saat itu," kata Graham.
Graham, direktur utama LSM Institute for Democracy di Afrika Selatan, mengatakan Mandela masih dipandang sebagai sosok kuat yang mungkin dianggap mampu menengahi perselisihan dalam kepemimpinan partai saat ini.
Saat Mandela semakin menghilang dari kancah politik, partai ANC akan memilih pemimpinnya pekan depan. Dalam situasi politik yang tidak menentu, beberapa warga mengatakan kehilangan kepercayaan pada partai yang terkait erat dengan mantan presiden yang dicintai bangsa itu.
Namun Nelson Mandela, presiden Afrika Selatan yang kini berusia 94 tahun, absen dari perayaan itu. Mandela telah dirawat selama dua malam di sebuah rumah sakit militer di Pretoria karena penyakit yang tidak diungkapkan. Pejabat pemerintah hari Sabtu mengatakan Mandela menjalani tes rutin, dan Presiden Jacob Zuma hari Minggu mengatakan ia menjenguk Mandela dan mendapati kondisinya "nyaman."
Juru bicara Kepresidenan Mac Maharaj mengatakan Mandela baik-baik saja. Ia mengulangi pernyataan bahwa opname Mandela bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Maharaj tidak mengatakan berapa lama Mandela mungkin opname di rumah sakit.
Mandela menjadi presiden Afrika Selatan pertama dari partai ANC, sebagai hasil dari pemilu multiras pertama tahun 1994. Mandela merupakan salah seorang pemimpin utama partai saat partai itu dilarang pada era apartheid, dan menanggung penderitaan berat dipenjara selama 27 tahun atas perannya dalam menentang kekuasaan warga minoritas kulit putih.
Mandela memainkan peran kunci dalam pengesahan partai ANC dan upayanya diteruskan melalui serangkaian pembicaraan pribadi dengan pemerintah selama tahun-tahun terakhirnya di penjara. Ia dibebaskan tahun 1991 dan dianugerahi Hadiah Nobel Perdamatan 19 tahun lalu karena upayanya mengakhiri apartheid. Mandela menandatangani konstitusi baru negara itu tanggal 10 Desember 1996.
Mandela tidak lagi menjabat sebagai ketua partai ANC sejak tahun 1997. Ia mundur dari kegiatan umum tahun 2004, dan yayasan amalnya telah memperketat pengawasan di sekelilingnya. Mandela tidak lagi melakukan wawancara dan penampilan publiknya semakin jarang.
Namun, meskipun ia tidak lagi memimpin gerakan, ia masih menjadi sosok nurani bangsa ini, kata analis Paul Graham, dan opnamenya di rumah sakit berdampak pada politik.
“Menurut saya tidak diragukan antara tahun 1994 dan paling tidak sampai 2000, kami memiliki pemerintahan yang bekerja keras terdiri dari orang-orang terbaik, dan sangat berkomitmen bagi transformasi Afrika Selatan. Pada masa itu, perilaku dan sosok Mandela telah menyatukan orang-orang dengan cara yang belum pernah terjadi lagi sejak saat itu," kata Graham.
Graham, direktur utama LSM Institute for Democracy di Afrika Selatan, mengatakan Mandela masih dipandang sebagai sosok kuat yang mungkin dianggap mampu menengahi perselisihan dalam kepemimpinan partai saat ini.
Saat Mandela semakin menghilang dari kancah politik, partai ANC akan memilih pemimpinnya pekan depan. Dalam situasi politik yang tidak menentu, beberapa warga mengatakan kehilangan kepercayaan pada partai yang terkait erat dengan mantan presiden yang dicintai bangsa itu.