Para legislator di Peru telah menangguhkan perdebatan mengenai proposal dari Presiden Dina Boluarte yang terpojok untuk menjadwalkan penyelenggaraan pemilu akhir tahun ini.
Kongres dijadwalkan membahas proposal itu hari Senin (30/1), tetapi badan legislatif itu mengeluarkan pernyataan bahwa debat diundur hingga Selasa (31/1).
Proposal untuk memindahkan pemilu yang dijadwalkan pada 2026 menjadi April 2024 telah menarik dukungan yang kian besar di Kongres. Akan tetapi Presiden Boluarte menekan para legislator agar menyetujui proposalnya untuk memadamkan kerusuhan besar-besaran yang dipicu oleh pemakzulan pendahulunya, Pedro Castillo, setelah ia berupaya membubarkan parlemen.
Boluarte hari Minggu mengatakan jika proposalnya ditolak, ia akan mengusulkan reformasi konstitusi Peru agar dapat mengadakan pemilu pada bulan Oktober.
Protes telah menyebabkan pemblokiran jalan-jalan yang mengakibatkan kekurangan bahan makanan, BBM dan pasokan dasar lainnya di berbagai penjuru Peru. Lebih dari 40 orang tewas akibat demonstrasi itu, termasuk seorang demonstran yang tewas di ibu kota, Lima, hari Sabtu, setelah mengalami apa yang disebut pihak berwenang sebagai pukulan di kepala. [uh/ab]