Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kol Czi IGN Suriastawa menjelaskan kontak tembak terjadi pada Sabtu (3/10).
Kontak senjata itu menewaskan salah seorang anggota KSB yang merupakan anak buah dari Egianus Kogoya di Distrik Dal Kabupaten Nduga, Papua.
Menurut Suriastawa baku tembak terjadi saat pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melaksanakan patroli rutin di Distrik Dal yang dicurigai menjadi jalur lintasan gerombolan KSB.
"Saat itu waktu menunjukkan pukul 12.00 WIT, pasukan TNI yang berada di ketinggian melihat kepulan asap dari rerimbunan hutan di Distrik Dal," kata Suriastawa melalui keterangan resminya.
BACA JUGA: Pemerintah Tak Libatkan Komnas HAM dalam Tim Pencari Fakta Intan JayaMelihat kepulan asap di balik rerimbun hutan lalu pasukan TNI berusaha mendekati lokasi. Selanjutnya pasukan TNI berusaha melakukan pengintaian dan mendekati sasaran secara senyap. Saat berusaha mendekati asal asap, pasukan TNI melihat sebuah honae 'rumah tradisional Papua' dan terdengar percakapan dari beberapa orang.
Suriastawa mengatakan diperkirakan ada empat hingga lima orang bercakap-cakap di balik honae yang berada di tengah hutan. Setelah pengintaian selama empat jam dan mendekati sasaran, pasukan TNI berhasil mengepung lokasi honae.
"Terlihat dua orang keluar dari dalam honae dan nampak jelas satu orang sedang menenteng satu pucuk senjata laras panjang. Keduanya terlihat sedang asik berbincang di luar honae," jelas Suriastawa.
Suriastawa melanjutkan, saat pasukan TNI sedang memastikan siapa saja yang berada dalam honae. Pasukan TNI mendapat tembakan dari arah honae namun tidak mengenai sasaran. Mendapat tembakan dadakan pasukan TNI yang sudah berada dekat dengan lokasi melakukan tembakan balasan dengan terarah.
"Terjadi kontak tembak kurang lebih selama 15 menit, setelah tidak terdengar tembakan balasan, pasukan TNI menunggu hingga suasana betul-betul aman dengan tetap melihat suasana di sekitar lokasi," ujarnya.
Imbuhnya, sekitar pukul 17.00 WIT, pasukan TNI mencoba melaksanakan pembersihan ke arah sasaran, tetapi tetap siaga tempur.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pasukan TNI mendapati satu orang anggota KSB (tanpa identitas), satu pucuk pistol, empat butir munisi, satu buah pisau, satu bungkus rokok, satu buah HT Icom, satu buah radio beserta antenanya, satu buah ponsel, satu buah jam tangan, dan empat buah dompet yang berisi uang Rp 15.750.000.
Suriastawa memperkirakan empat orang anggota KSB di bawah pimpinan Egianus Kogoya yang berada di dalam honae itu melarikan diri melalui pintu belakang ke arah hutan belantara.
BACA JUGA: Tak Kantongi Izin, Unjuk Rasa Penolakan Otsus Jilid II Dibubarkan Paksa"Hingga saat ini kami terus melakukan pengejaran untuk menangkap gerombolan KSB yang sering melakukan kekerasan bahkan tak segan membunuh masyarakat sekitar seperti kejadian beberapa waktu lalu yaitu menembak mati tukang ojek pangkalan dan membunuh dua prajurit TNI," tegasnya.
Sementara itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom membantah bahwa satu orang yang ditembak TNI bukan bagian dari pihaknya.
"Ya, benar (bukan anggota TPNPB) dan senjata yang dekat mayat korban itu permainan TNI-Polri untuk mencari legitimasi operasi militer. Jadi cara itu selalu dilakukan oleh TNI Polri di Papua," katanya kepada VOA melalui pesan singkat. [aa/em]